Detail Cantuman

Image of DAMPAK PENCEMARAN SUMBER DAYA AIR TERHADAP AKTIVITAS EKONOMI AKUAKULTUR
DI WADUK SAGULING DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM
PROVINSI JAWA BARAT INDONESIA

 

DAMPAK PENCEMARAN SUMBER DAYA AIR TERHADAP AKTIVITAS EKONOMI AKUAKULTUR DI WADUK SAGULING DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM PROVINSI JAWA BARAT INDONESIA


Waduk Saguling yang secara hidrologis terletak di DAS Citarum Hulu di
Kabupaten Bandung Barat Provinsi J awa Barat. Meskipun perairan ini ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001110100183628.112 Wid k/R.15.13Perpustakaan Pusat (REF.15.13)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    628.112 Wid k/R.15.13
    Penerbit Program Pascasarjana Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xx,;362 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    628.112
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Waduk Saguling yang secara hidrologis terletak di DAS Citarum Hulu di
    Kabupaten Bandung Barat Provinsi J awa Barat. Meskipun perairan ini telah
    menyebabkan hilangnya lahan pertanian yang sangat luas dan menyebabkan
    hilangnya pekerjaan dan sumber kehidupan, Waduk Saguling sesungguhnya
    menyediakan sumber daya kehidupan baru sebagai sumber daya perairan yang
    sangat potensial untuk pengembangan karamba jaring apung (KJA). Pada kondisi
    kualitas aimya baik, budidaya ini berperan penting dalam meningkatkan aktivitas
    ekonomi bagi penduduk yang terkena dampak pembangunan PLTA Saguling.
    Namun, perairan tersebut tercemar berat, sehingga daya dukung lingkungan
    (carrying capacity) menjadi menurun. Aktivitas ekonomi akuakultur Karamba
    Jaring Apung (KJA) pada Waduk Saguling, yang meliputi produktivitas dan
    pendapatan bersih yang diperoleh petani juga menurun.

    Secara spesifik, penelitian ini bermaksud untuk mengevaluasi sampai
    sejauhmana dampak pencemaran sumber daya air terhadap aktivitas ekonomi
    akuakultur di Waduk Saguling, meliputi produktifitas dan pendapatan bersih
    usahataninya, yaitu antar sebelum dan sesudah tercemar, antar zonasi/status mutu
    air, antar musim hujan dan kemarau, dan bagaimanakah kontribusi dan distribusi
    pendapatannya. Penelitian dilaksanakan di Waduk Saguling Kabupaten Bandung
    Barat dengan metode survey kepada pengelola karamba jaring apung (KJA), dan
    data sekunder diperoleh dari instansi terkait.

    Hasil penelitian menunjukkan pencemaran sumber daya air berdampak pada
    perubahan pola budidaya dari monokultur ikan mas menjadi diversifikasi mas, nila,
    dan pangasius/patin; penurunan penggunaan faktor produksi, antara 12,64 dan
    76,16 persen; penurunan produktifitas antara 61,43 dan 76,03 persen dari 121,41
    ku/unit/tahun menjadi 46,83 dan 29,10 ku/unit/tahun; penurunan pendapatan
    usahatani KJA, 78,74 persen dan 60,70 persen dari Rp 5,3 juta/unit/tahun menjadi
    Rp 1,1 dan Rp 2,1 juta jutalunit/tahun, masing-masing pada perairan dengan status
    mutu sedang dan buruk. Produktivitas dan pendapatan bersih usahatani KJA juga
    berbeda antara musim hujan dan musim kemarau, utamanya pada ikan mas dan
    nila. Pada berbagai status mutu air, faktor produksi benih, pakan, dan partisipasi
    petani berpengaruh secara signifikan terhadap produktifitas dan pendapatan bersih
    usahatani KJA.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi