STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN SAWAH AKIBAT DAMPAK PENGEMBANGAN PARIWISATA (Studi Kasus Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan)
STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN
SAWAH AKIBAT DAMPAK PENGEMBANGAN PARIWISATA
(Studi Kasus Desa Beraban, Kecamatan ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 01001120700494 333.7 Adn s/R.25.213 Perpustakaan Pusat (RER.213) Tersedia -
Perpustakaan Perpustakaan PusatJudul Seri -No. Panggil 333.7 Adn s/R.25.213Penerbit Magister Ilmu Lingkungan : Bandung., 2012 Deskripsi Fisik xviii,;208 hlm,;29 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 333.7 Adn sTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab I Nyoman Anom Mahendra Adnyana -
STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN
SAWAH AKIBAT DAMPAK PENGEMBANGAN PARIWISATA
(Studi Kasus Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan)
ABSTRAK
Penelitian ini didasarkan pada pennasaIahan yang dihadapi oleh sektor
pertanian sawah di Desa Beraban berupa aIih fungsi lahan sebagai akibat dampak
dari pengembangan pariwisata di daerah tersebut. Isu-isu mengenai alih fungsi
lahan penting untuk dipelajari agar dapat diketahui bagaimana mengendalikan alih
fungsi lahan pertanian terse but agar lahan pertanian dapat dipertahankan.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan suatu strategi pengendalian
aIih fungsi lahan pertanian sawah yang terjadi di Desa Beraban yang dilakukan
dengan mengkaji faktor-faktor yang mendorong masyarakat melakukan alih
fungsi Iahan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan
kuantitatif dimana perumusan strategi pengendalian dilakukan dengan
menggunakan model analisis SWOT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 21,98% responden pernah menjual
lahan pertanian sawah dengan alasan ekonomi dan pengembangan objek wisata,
16,48% responden pernah mengaIihfungsikan lahan pertanian sawah dengan
alasan untuk dikembangkan usaha dan rumah tinggal. Faktor pendapatan rendah
karena luas lahan garapan yang tidak memadai sebagai faktor pendorong utama
para petani berkeinginan menjual lahan, dimana hal tersebut dinyatakan oleh
5,49% responden. Selanjutnya sebanyak 23,08% responden berkeinginan
melakukan aIih fungsi Iahan karena ingin mengembangkan usaha lain yang lebih
menguntungkan. Strategi yang dapat dikembangkan untuk mengatasi
permasaIahan alih fungsi lahan yang terjadi di Desa Beraban adaIah (1)
pengembangan ekowisata, dan (2) pengembangan industri pedesaan berbasis
pertanian. Rekomendasi untuk mendukung kedua strategi tersebut adalah (1)
Mengarahkan subak sebagai lembaga yang berorientasi ekonomi, (2)
Mengarahkan kegiatan penyuluhan untuk mengembangkan subak sebagai
Iembaga ekonomi pedesaan, (3) MemfasiIitasi kemitraan subak dengan lembaga
lembaga lainnya, (4) Memperkuat aturan adat dan aturan subak, dan (5)
Keuntungan yang diperoleh dialokasikan kembali untuk membantu sektor
pertanian.
-
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.