Detail Cantuman

Image of THE AUSPICES OF THE SOUTH CHINA SEA DISPUTE IN THE FRAMEWORK OF THE ASEAN POLITICAL SECURITY COMMUNITY

 

THE AUSPICES OF THE SOUTH CHINA SEA DISPUTE IN THE FRAMEWORK OF THE ASEAN POLITICAL SECURITY COMMUNITY


Berberapa warta berita mengenai sengketa Laut Cina Selatan (SCS) didominasi
oleh masalah konfrontasi yang terjadi di wilayah yang sedang ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001120700249320.011 Mhe tPerpustakaan Pusat (REF.17.80)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    320.011 Mhe t/R.17.80
    Penerbit Magister Ilmu Sosial Dan Politik : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xiv,;85 hlm,;29 cm
    Bahasa
    English
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    320.011
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Berberapa warta berita mengenai sengketa Laut Cina Selatan (SCS) didominasi
    oleh masalah konfrontasi yang terjadi di wilayah yang sedang disengketakan.
    Fokus dalam upaya menyelesaikan sengketa biasanya lebih berfokus pada peran
    yang dimainkan oJeh organisasi regional, dibandingkan pada peran yang
    dimainkan oleh sebuah rezim regional, misalnya rezim regional seperti Komunitas
    Politik Keamanan ASEAN (APSC). Dengan pengamatan ini, tesis ini berusaha
    untuk mengetahui bagaimana APSC mengelola sengketa SCS dalam upaya
    mempertahankan perdamaian dan keamanan regional. Sengketa maritim ini yang
    berpotensi kaya sumber daya alam dan juga mencakup jalur laut strategis untuk
    perdagangan melibatkan enam negara yaitu: Cina, Taiwan dan empat negara
    anggota ASEAN yaitu Filipina, Malaysia, Vietnam dan Brunei DarussaIam.

    Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat pendekatan
    eksplanatori. Peneliti memakai teknik wawancara yang semi-terstruktur dan
    berbagai sumber dokumentasi untuk pengumpulan data.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa negara-negara anggota ASEAN,
    menerapkan Track I diplomasi, Track II diplomasi, Mekanisme Confidence
    Building (CBMs) dan diplomasi preventif agar sengketa di Laut Cina Seletan
    tidak meningkat sampai menjadi konflik langsung. Temuan tesis ini juga
    menjelaskan bahwa sebagai sebuah rezim regional APSC tidak memiliki
    kekuasaan untuk menentukan perlaku negara anggotanya. Akan tetapi, APSC
    sedang meperbaiki tantangan di antara negara anggotanya dan sedang menatarkan
    mekanismenya dalam upaya meenyelesaikan sengketa ini. Dengan demikian,
    negara-negara anggota ASEAN terus beroptimis, mereka terus berharap dan
    percaya bahwa dalam masa depan, APSC akan bisa meminimalkan konflik antara
    anggotanya dan akan bisa mengurangkan konflik di wilayah disekitamyajuga.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi