Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Studi Ketersediaan Obat Pasien Rawat Jalan Peserta Bpjs Kesehatan Periode Agustus - Oktober 2014 Pada Dua Rumah Sakit SwastaDi Kota Bandung


Sejak dioperasionalkan 1 Januari 2014 lalu, program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan memiliki beragam permasalahan. Masalah mulai muncul ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01021151000095Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Farmasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    3168
    Penerbit Fak. Farmasi Unpad : Sumedang.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    3168
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    NULL
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Sejak dioperasionalkan 1 Januari 2014 lalu, program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan memiliki beragam permasalahan. Masalah mulai muncul pada saat pengaplikasiaan, khususnya di fasilitas kesehatan swasta tingkat kedua. Salah satu masalah yang muncul adalah ketersediaan perbekalan farmasi, maka dari itu dilakukan penelitian mengenai ketersediaan obat di rumah sakit swasta, khususnya untuk pasien rawat jalan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan resep dokter yang diambil di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Swasta A dan Rumah Sakit Swasta B Kota Bandung periode Agustus hingga Oktober 2014. Kemudian dilakukan analisis ketersediaan obat dengan mengambil data jumlah peresepan obat yang tertera di dalam resep, jumlah substitusi terapetik, serta jumlah nedetur yang tertera dalam resep. Setelah dibandingkan dengan total peresepan obat di masing-masing rumah sakit, diperoleh persentase total substitusi terapetik untuk Rumah Sakit Swasta A adalah sebesar 1,15% dan untuk Rumah sakit Swasta B adalah sebesar 5,11%. Sedangkan untuk persentase jumlah nedetur di Rumah Sakit Swasta A adalah sebesar 30,08% untuk nedetur karena kebijakan dan 5,74% untuk nedetur karena ketersediaan. Selanjutnya untuk Rumah Sakit Swasta B diperoleh persentase jumlah nedetur sebesar 14,62% untuk nedetur karena kebijakan dan 2,60% untuk nedetur karena ketersediaan. Sehingga diperoleh persentase ketersediaan obat berdasarkan jumlah substitusi terapetiknya adalah 98,85% untuk Rumah Sakit Swasta A dan 94,89% untuk Rumah Sakit Swasta B. Kemudian untuk persentase ketersediaan obat berdasarkan jumlah nedetur yang tertera dalam resep adalah sebesar 94,26% untuk Rumah Sakit Swasta A dan 97,40% untuk Rumah Sakit Swasta B. Berdasarkan hasil yang diperoleh, menunjukkan bahwa ketersediaan di kedua rumah sakit swasta tersebut cukup baik. Obat yang paling banyak diresepkan namun belum diberikan atau hanya diberikan sebagian (nedetur) untuk Rumah Sakit Swasta A adalah Amlodipin, Aspilet Chewable, Diovan 80, Bisoprolol, Furosemide, dan Atorvastatin. Sedangkan untuk Rumah Sakit Swasta B adalah Pantoprazol, Bisoprolol, Valesco 80, Irbesartan, dan Hidroklor Tiazid (HCT).
    Kata kunci: Rumah Sakit, Obat, JKN, BPJS Kesehatan.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi