Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Analisis Senyawa ? Mangostin Dalam Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Menggunakan Metode Spektrofotometri Fourier Transform Infrared (FTIR)


Buah manggis merupakan salah satu buah yang banyak mengandung senyawa biologis aktif seperti xanthon. ?-mangostin merupakan senyawa turunan utama ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01021161000201Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Farmasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    3494
    Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran : .,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    3494
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    NULL
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Buah manggis merupakan salah satu buah yang banyak mengandung senyawa biologis aktif seperti xanthon. ?-mangostin merupakan senyawa turunan utama xanthon yang paling banyak jumlahnya. ?-mangostin telah dibuktikan memiliki aktivitas antibakteri, antimalarial, anti-inflamasi, antitumor, antifungi, anti-alergi, dan antioksidan. Kadar ?-mangostin dalam kulit buah manggis perlu dianalisis untuk kontrol kualitas kulit buah manggis. Metode analisis ?-mangostin umumnya menggunakan kromatografi yang cenderung memerlukan waktu yang lama. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari korelasi kadar ?-mangostin dalam ekstrak kulit buah manggis yang berasal dari daerah Tasik dan Subang yang dianalisis dengan KCKT dan dengan metode spektrofotometri FTIR yang dikombinasikan dengan kalibrasi multivariat Partial Least Square (PLS). Ekstrak metanol kulit buah manggis yang diperoleh dianalisis dengan spektrofotometer Fourier Transform Infrared (FTIR) pada bilangan gelombang 4000-650 cm-1 dan direkam dalam bentuk absorbansi, sementara kandungan ?-mangostin dikuantifikasi dengan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) sebagai metode standar acuan. Analisis dengan metode KCKT dilakukan dengan kromatografi fase balik dengan kolom Enduro C18 dan detektor UV pada 375 nm, fase gerak asetonitril dan 0,1% asam fosfat dalam aquabides (95:5) dengan laju alir 1,0 ml/menit. Model kalibrasi Partial Least Square (PLS) untuk sampel dari daerah Tasik berupa y= 0,9900x + 0,001413, dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,990, dan nilai Root Mean Square Error of Calibration (RMSEC) sebesar 0.01% dan untuk sampel dari daerah Subang berupa y= 0,9986x + 0,000214, dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,998, dan nilai Root Mean Square Error of Calibration (RMSEC) sebesar 0.00135%. Hal tersebut menunjukkan korelasi yang baik untuk menggambarkan antara konsentrasi ?-mangostin terprediksi dari spektrofotometer FTIR (y) dengan konsentrasi ?-mangostin sebenarnya (x). Nilai R2 yang mendekati 1 menunjukkan bahwa spektrofotometri FTIR yang dikombinasikan dengan kalibrasi multivariat PLS mampu menganalisis kuantitatif ?-mangostin sebagaimana metode KCKT.
    Kata kunci: Ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.), ?-mangostin, KCKT, FTIR, Partial Least Square (PLS)
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi