Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

T120-Pengaruh Heparin Terhadap Ekspresi Sitokin Pada Kultur Sel Punca Mesenkimal (Ardian Susanto; Prof. Dr. Ahmad Muhtadi, MS; Dr. Bayu Winata Putera, M.Kes)


Ketertarikan terhadap sel punca mesenkimal sebagai terapi semakin meningkat. Berbagai strategi telah dilakukan untuk meningkatkan efektivitas terapi ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    FFUP20180127T120Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Farmasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    T120
    Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran : Jatinangor.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    T120
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Ketertarikan terhadap sel punca mesenkimal sebagai terapi semakin meningkat. Berbagai strategi telah dilakukan untuk meningkatkan efektivitas terapi menggunakan sel punca mesenkimal, diantaranya dengan melakukan perbanyakan ex vivo kemudian baru diaplikasikan, atau hanya dengan memanfaatkan sitokin yang diekskresikan oleh sel punca mesenkimal melalui kultur in vitro. Heparin merupakan antikoagulan yang sering ditambahkan pada media kultur. Heparin terbukti mampu meningkatkan proliferai sel punca mesenkimal secara in vitro. Perlu dilakukan studi apakah penambahan heparin pada media kultur juga meningkatkan ekspresi sitokin sel punca mesenkimal.
    Pada penelitian ini dilakukan penambahan heparin pada media kultur sel punca mesenkimal dengan konsentrasi masing-masing kelompok perlakuan 0 IU/mL (sebagai kontrol); 0,30 IU/mL; 0,61 IU/ml; 1,25 IU/ml;2,5 IU/ml;5 IU/ml; dan 10 IU/mL. Kultur dilakukan selama 15 hari. Pada hari ke 1; 3; 7; 10; dan 15 dilakukan uji MTT dan pengukuran Fibroblast Growth Factor-2 (FGF-2), Brain-Derived Neurotropic Factor (BDNF), Stromal cell Derived Factor-1 (SDF-1) menggunakan metode elisa pada supernatan media kulur.
    Pada penelitian didapatkan jumlah sel punca mesenkimal terbanyak adalah pada kelompok perlakuan heparin 0,61 IU/mL (1,9 x 103 sel/mL) p=0,010. Eksepresi FGF-2 tertinggi pada kelompok perlakuan heparin 0,61 IU/mL (427,6 pg/mL) p=0,00 pada hari ke-7 dan konsentrasi FGF-2 tetap bertahan setelah hari ke-7 perlakuan dibandingkan medium kontrol. Ekspresi SDF-1 juga terlihat paling tinggi pada kelompok perlakuan 0,61 IU/mL (78,13 pg/mL) p=0,00. Kadar SDF-1 dan FGF-2 mempunyai korelasi negatif (r2=-0.389; p=0,000). Kadar BDNF tertinggi terlihat pada kelompok yang tidak ditambahkan heparin yaitu 200,77 pg/mL p=0,015. Pada penelitian ini terbukti heparin pada media kultur meningkatkan proliferasi sel punca mesenkimal dengan konsentrasi optimal 0,61 IU/mL pada hari ke 7, meningkatkan ekspresi FGF-2 dan SDF-1 dengan konsentrasi optimal 0,61 IU/mL pada hari ke-7. Kadar BDNF pada media kontrol lebih tinggi dibandingkan media yg ditambahkan heparin.
    Kata Kunci: BDNF, FGF-2, heparin,media kultur, SDF-1, Sel Punca Mesenkimal,
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi