Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

T148- Penelusuran Senyawa Aktif dari Fraksi Etil Asetat Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Dengan Metode Isolasi Yang Dipandu Uji Aktivitas Antihiperglikemia (Shintia Lintang Charisma; Dr. Yasmiwar Susilawati, M.Si; Prof. Dr. Ahmad Muhtadi, MS)


Prevalensi diabetes melitus di Indonesia mencapai 6,9% pada tahun 2013. Mengkudu (Morinda citrifolia L.) dari keluarga Rubiaceae dengan kandungan ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    FFUP20180317T148Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Farmasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    T148
    Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran : Jatinangor.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    T148
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Prevalensi diabetes melitus di Indonesia mencapai 6,9% pada tahun 2013. Mengkudu (Morinda citrifolia L.) dari keluarga Rubiaceae dengan kandungan senyawa utama berupa alkaloid, flavonoid, terpenoid, steroid, saponin, tanin antrakinon dan karbohidrat. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak etanol dan fraksi etil asetat buah mengkudu pada dosis 1,2 g/kgBB dapat menurunkan kadar glukosadarah tikus secara signifikan sebesar 56,19% dan 54,29%. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh subfraksi dan isolat aktif dari fraksi etil asetat buah mengkudu dengan metode isolasi dipandu ujiaktivitasantihiperglikemiasertamengetahuigolongansenyawa aktif tersebut. Penelitian ini menggunakan berbagai metode kromatografi. Uji aktivitas antihiperglikemia dilakukan dengan metode toleransi glukosa pada mencit jantan galur Swiss Webster. Pemisahan fraksi etil asetat buah mengkudu diperoleh 5 subfraksi (Mc-II-A, Mc-II-B, Mc-II-C, Mc-II-D dan Mc-II-E). Subfraksi Mc-II-B (dosis 150 mg/kgBB) menunjukkan aktivitas antihiperglikemia paling tinggi dengan persentase penurunan kadar glukosa darah relatif pada menit ke-120 setelah pemberian glukosa oral adalah 54,36%, diikuti subfraksi Mc-II-D (45,36%), Mc-II-A (41,05%), Mc-II-C (37,40%) dan Mc-II-E (35,85%). Isolasi subfraksi teraktif dari fraksi etil asetat buah mengkudu diperoleh 3 isolat (Mc-II-B3a, Mc-II-B3b dan Mc-II-B3c). Isolat Mc-II-B3a (dosis 50 mg/kg BB) menunjukkan aktivitas antihiperglikemia paling tinggi dengan persentase penurunan kadar glukosa darah relatif pada menit ke-120 setelah pemberian glukosa oral adalah 46,62%, diikuti isolat Mc-II-B3c (38,91%) dan Mc-II-B3b (23,90%). Hasil pengujian menunjukkan adanya perbedaan penurunan kadar glukosa darah yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif pada taraf kepercayaan 95% terhadap ketiga isolat. Hasil identifikasi golongan senyawa dengan pereaksi semprot menunjukkan bahwa isolat paling aktif antihiperglikemia Mc-II-B3a merupakan senyawa golongan monoter penoid/seskuiter penoid.
    Kata kunci : Isolasi, Morinda citrifolia L., antihiperglikemia, metode toleransi glukosa
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi