Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

3899- Perbedaan Kandungan Kurkuminoid Eksplan Kunyit (Curcuma domestica Val.) Varietas Bogor dan Wanasari Dalam Media Murashige-Skoog (MS) dan Murashige-Skoog (MS) Multiplikasi Secara In Vitro (Nurlaela Hasanah; Dr. Tina Rostinawati, M.Si; Syariful Mubarok, S.P., M.Sc., Ph.D)


Kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, demetoksi kurkumin, dan bisdemetoksi kurkumin merupakan senyawa metabolit sekunder golongan polifenol yang ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    FFUP20190151Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Farmasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    -
    Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran : Jatinangor.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, demetoksi kurkumin, dan bisdemetoksi kurkumin merupakan senyawa metabolit sekunder golongan polifenol yang diisolasi dari tanaman kunyit (Curcuma domestica Val.) dan memiliki sejumlah manfaat farmakologi. Metabolit sekunder biasanya diperoleh dengan cara ekstraksi langsung dari tanamannya. Namun cara ini dianggap kurang efektif dan kurang menguntungkan jika digunakan dalam skala besar sebab kandungan metabolit sekunder dalam tanaman relative sedikit, sehingga dibutuhkan bahan baku tanaman yang cukup besar. Metode kultur jaringan merupakan salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan kandungan metabolit sekunder pada tanaman dengan menggunakan zat pengatur tumbuh yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah mengetauhui apakah terdapat perbedaan kandungan kurkuminoid ekstrak planlet kunyit varietas bogor dan wanasari yang ditanam dengan perbedaan media yaitu murashige-skoog (MS) dan murashige-skoog (MS) multiplikasi melalui kultur jaringan. Untuk mengetahui kadar kurkuminoid dalam ekstrak planlet kunyit dilakukan dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT) densitometri. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kadar kurkumin, demetoksi kurkumin, bisdemetoksi kurkumin dan total kurkuminoid yang ditanaman dalam media MS dan MS Multiplikasi. Kandungan zat pengatur tumbuh pada media MS Multiplikasi menurunkan nilai kadar kurkumin, demetoksi kurkumin, dan bisdemetoksi kurkumin pada kedua varietas yang diuji yaitu varietas Bogor dan Wanasari. Penurunan kadar senyawa kurkuminoid tertinggi terdapat pada senyawa kurkumin varietas wanasari yaitu sebesar 0,00034 %.
    Kata kunci: Kultur jaringan, Kurkumoniod, Zat pengatur tumbuh
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi