Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

3988- Upscaling Proses Isolasi Selulosa Mikrokristal dari Tanaman Rami (Boehmeria nivea L. Gaud) Dengan Metode Spray Dry (Reyhan Prayogo; Prof. Dr. Marline Abdassah, MS; Dr. rer.nat Anis Y. Chaerunisaa, M.Si)


Ketergantungan bahan baku obat di Indonesia terhadap impor masih sangat tinggi, salah satunya kebutuhan selulosa mikrokristal. Oleh karena itu ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    FFUP201903473988Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Farmasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    3988
    Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran : Jatinangor.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    3988
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Ketergantungan bahan baku obat di Indonesia terhadap impor masih sangat tinggi, salah satunya kebutuhan selulosa mikrokristal. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif bahan baku obat dari dalam negeri. Belakangan ini telah diteliti pemanfaatan serat tanaman rami yang diolah menjadi selulosa mikrokristal. Penelitian ini bertujuan untuk meng-upscale proses isolasi selulosa mikrokristal dari tanaman rami dengan spray dryer dan memperhatikan salah satu parameter prosesnya yaitu suhu inlet. Metode penelitian ini meliputi preparasi serat rami, isolasi α-selulosa dengan pemanasan alkali, isolasi selulosa mikrokristal dengan HCl 2,5 N, pengeringan serbuk selulosa mikrokristal menggunakan spray dryer dengan variasi suhu inlet 150°C, 160°C, dan 170°C,kemudiandilakukan karakterisasi selulosa mikrokristal yang dibandingkan dengan Avicel®PH101. Hasil isolasi menunjukkan rendemen sebesar 58,615%, 55,475% dan 56,735%. Hasil karakterisasi serbuk selulosa mikrokristal meliputi organoleptis, uji kualitatif, titik leleh, kadar kelembapan, pH, gugus fungsi dengan FTIR, bentuk partikel dengan SEM, dan difraktogram XRD menunjukkan kemiripan karakteristik dengan Avicel®PH101 sebagai pembanding, nilai laju alir serbuk selulosa mikrokristal hasil pengeringan dengan suhu 150°C, 160°C, 170°C dan Avicel®PH 101 sebesar 8,26 g/s, 5,70 g/s, 7,44 g/s, dan 10,09 g/s, sudut istirahat 24,96°, 26,3°. 25,9°, dan 26,19°, kerapatan sejati 1,522 gr/ml, 1,590 gr/ml, 1,526 gr/ml, dan 1,554 gr/ml, ukuran partikel sebesar72,98µm, 60,39µm, 70,35µm, dan 61,83µm, pada analisis termal dengan TGA dan DSC selulosa mikrokristal memiliki puncak yang relatif sama.Dari hasil karakterisasi tersebut, didapatkan peningkatan suhu inlet tidak terlalu mempengaruhi sifat fisikokimia selulosa mikrokristal yang dihasilkan, tetapi suhu inlet yang optimum untuk pengeringan selulosa mikrokristal adalah suhu 150°C.
    Kata Kunci :rami, selulosa mikrokristal, suhu inlet,upscaling.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi