Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

4000- Pengaruh Pelayanan Apoteker Terhadap Efektivitas Biaya dan Kepatuhan Pasien Prolanis Diabetes Melitus (DM) di Kota Bandung (Amalia Oktarina; Dika Pramita Destiani,M.Farm; Rano Kurnia Sinuraya, M.KM)


Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit degeneratif yaitu ditandai dengan gangguan insulin yang bersifat relatif yang mengakibatkan peningkatan ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    FFUP20190422\'4000Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Farmasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    \'4000
    Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran : Jatinangor.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    \'4000
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit degeneratif yaitu ditandai dengan gangguan insulin yang bersifat relatif yang mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah. Berdasarkan Riskesdas tahun 2013, penduduk Indonesia dengan prevalensi diabetes melitus sebesar 6,9% atau sama dengan 12 juta jiwa sehingga dibutuhkan pengelolaan untuk penyakit DM. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas biaya terapi melalui parameter kadar glukosa darah puasa dan kepatuhanpasien Prolanis Diabetes Melitus Tipe 2. Pasien dikelompokkan menjadi dia yaitu pasienyang memperoleh pelayanan apotekerdan tidak mendapatkan pelayanan apoteker. Penelitian ini dilakukan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama di Kota Bandung. Metode pada penelitian ini yaitu secara observasional analitik dengan pendekatan secara potong lintang dengan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dan prospektif pada bulan Oktober 2017-Januari 2018. Efektivitas biaya dihitung dengan Average Cost-Effectiveness Ratio(ACER) berdasarkan biaya dan luaran klinis dan diolah secara statistik menggunakan uji Mann-Whitney. Kepatuhan pasien dihitung menggunakan instrumen Morisky Medication Adherence Scale 8 (MMAS-8). Hasil penelitian didapatkan ACER untuk menurunkan 1 mg/dL GDP pada kelompok pasien dengan pelayanan apoteker sebesar Rp36 sedangkan ACER pada kelompok pasien tanpa pelayanan apoteker (GDP) sebesar Rp16.834 (p=0,04) sehingga pelayanan apoteker dapat meningkatkan penurunan kadar glukosa darah puasa dan bersifat lebih cost effective. Dari segi kepatuhan, kelompok pasien yang mendapatkan peranan apoteker mempunyai skor kepatuhan yang lebih tinggi dengan dibutuhkan sebesar Rp6,8 untuk meningkatkan 1 skor kepatuhan pada pasien berdasarkan payers perspective. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pelayanan apoteker memberikan dampak yang lebih baik pada pasien prolanis DM dengan meningkatkan outcome klinis dan kepatuhan pasien.
    Kata kunci: Diabetes Melitus, Kadar Glukosa Darah, Efektivitas Biaya, Kepatuhan, Pelayanan Apoteker.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi