Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

4205- Optimasi Kondisi Ekstraksi Diazepam Dalam Darah Menggunakan Molecular Imprinted Polymer Solid Phase Extraction (MI-SPE) Diazepam Dengan Monomer Asam Itakonat (Gabriella Josephine Maranata; Dr. Aliya Nur Hasanah, M.Si; Dr. Rimadani Pratiwi, M.Si)


Diazepam termasuk obat golongan benzodiazepin dengan rumus molekul C16H13ClN2O yang berkhasiat sebagai antiansietas dan sedatif. Kadar diazepam ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    FFUP202100884205Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Farmasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    4205
    Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran : Jatinangor.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    4205
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Diazepam termasuk obat golongan benzodiazepin dengan rumus molekul C16H13ClN2O yang berkhasiat sebagai antiansietas dan sedatif. Kadar diazepam dalam darah mampu dianalisis menggunakan KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi), namun karena dalam darah senyawa umumnya berada dalam matriks dan kadarnya rendah, perlu dilakukan metode preparasi selektif. Preparasi dilakukan dengan SPE (Solid Phase Extraction) yang dibuat dengan teknik MIP (Molecularly Imprinted Polymer) untuk meningkatkan selektivitas dan spesifisitas metode. Penelitian ini dilakukan untuk mengoptimasi kondisi ekstraksi diazepam dari sampel biologis menggunakan MIP diazepam yang telah dibuat pada penelitian sebelumnya dengan monomer asam itakonat dalam cartridge SPE. Penelitian dilakukan dengan pembuatan larutan stok dan standar diazepam, preparasi sampel, optimasi kondisi ekstraksi MI-SPE diazepam monomer asam itakonat berupa optimasi waktu inkubasi, jenis, dan volume pelarut, serta penentuan persen perolehan kembali diazepam dalam darah dengan KCKT detektor UV Visibel melalui pretreatment sampel dengan MI-SPE diazepam monomer asam itakonat, dengan atau tanpa adanya zat lain. Hasil optimasi menunjukan bahwa pelarut yang optimal untuk tahap conditioning, loading, washing, dan eluting berturut turut adalah air (1mL), metanol (0,5mL), air (0,5mL), dan metanol:asam asetat dengan perbandingan 85:15 (6x1mL) dengan konsentrasi loading optimal 2 ppm. Pada pengujian terhadap diazepam 1 ppm, 2 ppm, dan 3 ppm dalam serum darah diperoleh nilai persen perolehan kembali MI-SPE tahap eluting sebesar 95,03±6,13%, 101,44±2,51%, dan 54,85±8,03%. Persen perolehan kembali MI-SPE diazepam pada dengan adanya obat lain sebesar 105,82±10,38%, sedangkan persen perolehan kembali obat lain (hidromorfon dan kodein) masing-masing sebesar 0%. Hasil pengujian menunjukkan MIP diazepam monomer asam itakonat dapat digunakan untuk mengekstraksi diazepam dalam sampel biologis.

    Kata kunci : asam itakonat, diazepam, HPLC, MI-SPE
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi