Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

T262- Produksi Serum Anti Aging Isoflavon Aglikon Daidzein dan Genistein Bersumber dari Fermentasi Sari Kedelai (Cahya Khairani Kusumawulan; Dr. Sriwidodo, M.Si; Prof. Dr. Marline Abdassah, MS)


Sari kedelai yang difermentasi akan meningkatkan kekuatan bahan aktif isoflavone yang membantu memulihkan jaringan kulit yang rusak dan ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    FFUP20230011T262Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Farmasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    T262
    Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran : Jatinangor.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    T262
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Sari kedelai yang difermentasi akan meningkatkan kekuatan bahan aktif isoflavone yang membantu memulihkan jaringan kulit yang rusak dan menyeimbangkan mikrobioma kulit. Untuk pengaplikasiannya pada kulit, sediaan serum diminati konsumen karena mengandung konsentrasi bahan aktif yang tinggi, penyerapan yang cepat dan penetrasi lapisan kulit lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan bahan aktif isoflavon aglikon dari fermentasi sari kedelai yang memenuhi standar bahan aktif kosmetik, membuat formulasi serum anti-aging dengan bahan aktif isoflavon aglikon yang memenuhi persyaratan pH kulit, viskositas, stabilitas waktu simpan, pengujian iritasi, dan memproduksi serum anti-aging sesuai Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB). Metode yang digunakan adalah pembuatan dan karakterisasi isoflavon aglikon dari fermentasi sari kacang kedelai oleh Lactobacillus plantarum (L.plantarum), optimasi formulasi serum anti-aging dan karakterisasi serum anti-aging. Formula terpilih dilakukan uji mutu, uji stabilitas, uji efektivitas klaim anti-aging serta uji iritasi untuk kelengkapan dokumen informasi produk (DIP) untuk pengajuan notifikasi kosmetik sehingga produk siap untuk diproduksi dan diedarkan. Dari hasil penelitian ini didapat bahwa sari kedelai yang difermentasi dengan 1% L.plantarum selama 24 jam meningkatkan kadar isoflavon aglikon daidzein dan genistein sebesar 4746,9% dan 3125% serta memenuhi standar pH kulit. bebas cemaran mikrobiologi dan logam berat. Hasil uji stabilitas serum terhadap parameter organoleptis, pH, viskostitas, cemaran mikrobiologi dan cemaran logam berat didapat formulasi serum dengan pengental natrosol 1%, ethoxydiglikol 1% dan kandungan sari kedelai fermentasi 10% stabil dalam rentang waktu penyimpanan 24 bulan dalam suhu kamar 25-300C. Hasil uji iritasi terhadap 22 subjek didapatkan bahwa semua subjek tidak mengalami iritasi setelah penggunaan serum selama 48 jam. Hasil pengujian klaim anti-aging terhadap 12 subjek selama 4 minggu terhadap parameter tanda-tanda penuaan dini dihasilkan kelembaban di daerah T wajah dan U mengalami peningkatan rata-rata 137 dan 71,7%, jumlah kerutan mengalami penuruan rata-rata 34,5%, jumlah pigmentasi mengalami penurunan rata-rata 51,56%, ukuran pori-pori mengalami penurunan rata-rata 30,4%. Hasil tersebut menunjukkan adanya kenaikan disemua parameter pengujian klaim anti-aging dan dibandingkan dengan serum anti-aging yang mengandung hyaluronic acid tidak ada perbedaan signifikan. Data hasil penelitian serum anti-aging isoflavon aglikon disusun dalam suatu Dokumen Informasi Produk dan dinotifikasi produk ke Badan POM.
    Kata Kunci: Serum, Anti-aging ¸Isoflavon Aglikon, Fermentasi Sari Kedelai
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi