Detail Cantuman

No image available for this title

Skripsi  

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP BATITA DARI KONSUMSI MAKANAN TAMBAHAN BAYI YANG MENGANDUNG BAKTERI ECOLI DAN KOLIFORM DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN UNDANGUNDANG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN


Kemajuan teknologi telah menimbulkan perubahan cepat dan signifikan
pada industri-indusrti yang berada di Indonesia, khususnya industri ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    114/2017114/2017Perpustakaan Mochtar Kusumaatmadja FH UnpadTersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Hukum
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    114/2017
    Penerbit Fakultas Hukum UNPAD : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xiv, 107 hal, 30 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    114/2017
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Kemajuan teknologi telah menimbulkan perubahan cepat dan signifikan
    pada industri-indusrti yang berada di Indonesia, khususnya industri pangan.
    Dengan kemajuan teknologi telah membawa dampak yang cukup besar pada
    perkembangan makanan tambahan instant untuk para batita. Pada hakikatnya
    pelaku usaha dalam memproduksi pangan harus memenuhi standar keamanan
    dan mutu pangan. Namun, karena persaingan usaha yang ketat diantara pelaku
    usaha kini banyak beredar pangan yang tidak layak konsumsi serta tidak memiliki
    izin edar yang menimbulkan kerugian kepada konsumen yang
    mengkonsumsninya, yakni anak Batita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
    menganalisis tanggung jawab pelaku usaha yang memproduksi pangan yang
    tidak memenuhi standar kemanan dan mutu pangan kepda konsumen, yakni
    anak Batita bedasarkan UUPK dan UU Pangan dan menganalisis peran Badan
    Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam memberikan perlindungan hukum
    terhadap Batita dari konsumsi makanan tambahan bayi yang tidak layak
    konsumsi.
    Pada penelitian ini metode yang digunakan yaitu secara yuridis normatif
    karena menggunakan data primer sebagai sumber utama sedangkan spesifikasi
    penelitian bersifat deskriptif analitis dengan menggambarkan pelaksanaan dan
    permasalahan seputar perlindungan hukum terhadap batita yang mengkonsumsi
    pangan yang tidak memenuhi standar kemanan dan mutu pangan. Tahap
    penelitian dilakukan dengan cara kepustakaan dan studi lapangan, dan analisis
    data dilakukan secara yuridis kualitatif.
    Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa bentuk tanggung jawab
    pelaku usaha yang memroduksi pangan yang tidak memenuhi standar kemanan
    dan mutu pangan harus memberikan ganti rugi dari konsekuensi atas
    perbuatannya, bedasarkan Pasal 19 UUPK dan Pasal 94 Ayat (1) UU Pangan.
    Dan BPOM memiliki peran pengawasan dalam memberikan perlindungan hukum
    terhadap batita dari pangan yang tidak memenuhi standar kemanan dan mutu
    pangan yang diambang batas. Bentuk pengawasan BPOM yakni Pre-market
    evaluation , BPOM wajib memengevalusi mutu dan kemanan yang terdapat
    didalam makanan tambahan bayi tersebut, bentuk metodenya yakni melakukan
    uji laboratorium sehingga memastikan bahwa produk makanan tersebut tidak
    tercemar bakteri E-Coli dan Koliform yang diambang batas sebelum beredar di
    masyarakat. Serta bentuk (2) Post marketing vigilance, BPOM berperan untuk
    selalu melakukan inspeksi kepada makanan tambahan bayi yang telah beredar
    dimasyarakat. Bentuk pengawasan yang terdiri dari berbagai metode, yakni
    inspeksi, pengambilan sampel dan pengujian laboratorium produk makanan
    tambahan bayi yang beredar
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi