Detail Cantuman

No image available for this title

Skripsi  

PERAN AHLI FORENSIK DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN DISERTAI DENGAN MUTILASI DALAM PERSPEKTIF SISTEM PERADILAN PIDANA


PERAN
AHLI FORENSIK DALAM
MENGUNGKAP
TINDAK
P
IDANA PEMBUNUHAN DISERTAI MUTILA
SI DALAM

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    376/2018376/2018Perpustakaan Mochtar Kusumaatmadja FH UnpadTersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Hukum
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    368/2018
    Penerbit Fakultas Hukum UNPAD : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xi, 127 hal, 30 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • PERAN
    AHLI FORENSIK DALAM
    MENGUNGKAP
    TINDAK
    P
    IDANA PEMBUNUHAN DISERTAI MUTILA
    SI DALAM
    PERSPEKTIF SISTEM PERADILAN PIDANA
    Bio Bagas Fixrian
    (11011013
    0057
    )
    ABSTRAK
    Dalam rangka menemukan kebenaran yang hakiki dalam persidangan
    tindak pidana pembunuhan disertai dengan mutilasi,
    kapasitas
    ahli forensik
    untuk memberikan keterangan di persidangan ber
    guna untuk menerangkan
    secara komperhensif berkenaan
    visum et
    repertum
    ,
    maka hendaknya
    keberadaan
    ahli forensik pada
    sidang pembuktian tindak pidana disertai
    dengan mutilasi dapat dijadikan pertimbangan
    .
    Oleh karena itu
    , adapun tujuan
    penelitian ini adalah untuk menjelaskan
    peranan kehadiran ahli forensik dalam
    persidangan
    tin
    dak pidana pembunuhan disertai dengan mutilasi
    ditinjau dari
    system peradilan pidana.
    Penelitian ini menggunakan metode pendekatan
    yuridis normatif
    yang
    dibantu sosiologis. Spesifikasi penelitiannya berupa
    deskrip
    tif analisis
    dengan
    tahapan penelitian berupa penelitian kepustakaan. Teknik pengumpulan data
    berupa studi dokumen dan wawancara. Metode analisis data dilakukan berupa
    yuridis kualitatif yaitu dengan mengkaji penelitian berdasarkan hukum positif.
    Penegakan hukum aktua
    l menurut Joseph Goldstein muncul karena
    salah satunya adanya keterbatasan sumber daya alam dalam aparat penegak
    hukum
    . KUHAP menganut s
    ystem Akusator dan
    Due Process Model
    yang
    menghendaki
    pembuktian secara ilmiah disertai dengan proses hukum yang
    tetap
    m
    emperhatikan hak
    -
    hak Terdakwa. Peran ahli forensik
    berguna untuk
    menemukan bukti
    materiel
    dengan menguraikan identitas mayat,
    memperkirakan sebab kematian, dan cara kematian.
    Keterangan ahli forensic
    di persidangan
    untuk membantu Hakim dalam memperoleh k
    eyakinannya,
    sedangkan
    Visum Et Repertum
    masuk sebagai kategori surat dalam
    persidangan
    Dengan demikian, ada atau t
    idaknya keterangan ahli forensik
    atau
    Visum Et Repertum
    baik sendiri maupun bersama
    -
    sama
    tidak dapat
    menentukan perkara pembnuhan disertai m
    utilasi
    tersebut dapat
    diputus
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi