Detail Cantuman

No image available for this title

Skripsi  

TANGGUNG JAWAB PENYELENGGARA TERHADAP KONSUMEN ATAS GAGALNYA TOP UP (PENGISIAN ULANG) SALDO OVO MELALUI MESIN ATM DIKAITKAN DENGAN PERATURAN ANK INDONESIA NOMOR 16/1/PBI/2014 TENTANG PERLINDUNGAN KONS


TANGGUNG JAWAB PENYELENGGARA TERHADAP KONSUMEN
ATAS GAGALNYA TOP UP (PENGISIAN ULANG) SALDO OVO
MELALUI MESIN ATM DIKAITKAN DENGAN ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    175/2019175/2019Perpustakaan Mochtar Kusumaatmadja FH UnpadTersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Hukum
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    175/2019
    Penerbit Fakultah Hukum Universitas Padjadjaran : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    175/2019
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • TANGGUNG JAWAB PENYELENGGARA TERHADAP KONSUMEN
    ATAS GAGALNYA TOP UP (PENGISIAN ULANG) SALDO OVO
    MELALUI MESIN ATM DIKAITKAN DENGAN PERATURAN BANK
    INDONESIA NOMOR 16/1/PBI/2014 TENTANG PERLINDUNGAN
    KONSUMEN JASA SISTEM PEMBAYARAN
    ABSTRAK
    Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang telah dicanangkan oleh
    Bank Indonesia sejak beberapa tahun belakangan ini telah membawa
    Indonesia menuju era masyarakat tanpa uang atau Cashless Society.
    Kemunculan e-money di tengah-tengah masyarakat bertujuan untuk
    mengurangi tingkat pertumbuhan penggunaan uang tunai, terutama untuk
    pembayaran-pembayaran yang bersifat mikro dan ritel. Berbagai
    kemudahan serta keragaman layanan sistem pembayaran yang dibarengi
    dengan peningkatan transaksi dalam jasa sistem pembayaran tersebut
    tentunya membawa konsekuensi tidak saja bagi konsumen namun juga
    bagi penyelenggara maupun otoritas di bidang sistem pembayaran.
    Peraturan Bank Indonesia No. 16/1/PBI/2014 Tentang Perlindungan
    Konsumen Jasa Sistem Pembayaran merupakan bentuk upaya untuk
    mengurangi risiko yang mungkin timbul dalam menggunakan jasa sistem
    pembayaran non-tunai.
    Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif,
    yaitu metode penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti
    bahan pustaka atau data sekunder saja. Metode pendekatan yuridis
    normatif mencakup penelitian terhadap asas-asas hukum dan sistematika
    hukum.
    Hasil penelitian memaparkan mengenai analisa terhadap akibat
    hukum atas gagalnya proses isi ulang saldo OVO sebagai bentuk
    kesalahan dari pihak penyelenggara yaitu dapat dikenakannya sanksi
    sebagaimana diatur dalam Pasal 29 PBI Perlindungan Konsumen Jasa
    Sistem Pembayaran serta bentuk pertanggungjawaban penyelenggara
    terhadap konsumen terkait kerugian yang dialami oleh konsumen
    sebagaimana diatur dalam Pasal 16 PBI No. 16/1/PBI/2014 Tentang
    Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi