Detail Cantuman

No image available for this title

Skripsi  

Urgensi Pengaturan Perlindungan Terumbu Karang Dari Dampak Perubahan Iklim Dalam Kerangka Kerja Sama Coral Triangle Initiative On Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI-CFF)


URGENSI PENGATURAN PERLINDUNGAN TERUMBU KARANG DARI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DALAM KERANGKA KERJA SAMA CORAL TRIANGLE INITIATIVE ON CORAL REEFS, ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    254/2019254/2019Perpustakaan Mochtar Kusumaatmadja FH UnpadTersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Hukum
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    254/2019
    Penerbit Fakultas Hukum Univeristas Padjadjaran : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • URGENSI PENGATURAN PERLINDUNGAN TERUMBU KARANG DARI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DALAM KERANGKA KERJA SAMA CORAL TRIANGLE INITIATIVE ON CORAL REEFS, FISHERIES AND FOOD SECURITY (CTI-CFF)ABSTRAKPuspa Triharyadi110110150140Kawasan Coral Triangle (CT) merupakan pusat keanekaragaman hayati dengan sebaran terumbu karang yang luas namun rentan terhadap dampak perubahan iklim. Kerja sama CTI-CFF dibuat untuk melindungi kawasan CT dengan membuatRegional Plan of Actions (RPOA)sebagai pedoman setiap Negara kawasan Coral Trianglemencapai 5 tujuan utama yang telah disepakati. Perlindungan terumbu karang dari dampak perubahan iklim terdapat dalam RPOA tujuan CTI-CFF nomor 4: Climate Change Adaptation Measures Achieved. Tujuan CTI-CFF nomor 4 dibuat berdasarkan hukum internasional terkait dan Indonesia sebagai salah satu kawasan dengan terumbu karang terluas diharapkan memiliki kebijakan pemerintah yang dapat memberikan perlindungan terumbu karang dari dampak perubahan iklim.Metode penelitian yang digunakanadalah yuridis normatif, yaitu inventarisasi terhadap aturan-aturan dan prinsip-prinsip yang terdapat dalam peraturan dan sumber hukum lain. Analisis data yang dilakukan secara kualitatif, yaitu dengan uraian dan deskripsi data, bukan melalui proses perhitungan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang meliputi sumber hukum primer, sumber hukum sekunder dan sumber hukum tersier.Berdasarkan hasil penelitian, instrumen hukum internasional yang terdapat dalam RPOA tujuan CTI-CFF nomor 4 yaitu UNFCCC 1992 belum dapat melindungi terumbu karang dari dampak perubahan iklimsecara optimal. Diperlukannya implementasi kewajiban-kewajiban dalam instrumen hukum internasional terkait lainnya seperti Kyoto Protocol 1997 dan Paris Agreement 2015dan Konvensi Lingkungan Laut seperti UNCLOS 1982 dan UNCBD 1992.Selanjutnya, Indonesia belumdapat memberikan perlindungan untuk pencegahan kerusakan terumbu karang dari dampak perubahan iklimsecara optimal. Walaupunarah kebijakan pemerintah Indonesia saat ini telah sesuai dan mendukung pencapaian tujuan CTI-CFF nomor 4, namunmasih tetap diperlukan NPOA tujuan CTI-CFF nomor 4 yang lebih jelas dan rinci serta mengarah pada kepentingan nasional yang disesuaikan dengan perkembangan terkini.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi