Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

LEGALITAS PENANGKAPAN KAPAL ANGKATAN LAUT UKRAINA OLEH RUSIA DI LAUT AZOV BERDASARKAN PERJANJIAN BILATERAL 2003 DAN HUKUM LAUT


Konflik yang berkepanjangan antara masyarakat dan Pemerintah Ukraina
menghasilkan pelaksanaan referendum pada bulan Maret 2014 di Crimea. ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    049/2020049/2020Perpustakaan Prodi S1 FH Unpad JatinangorTersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Hukum
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    049/2020
    Penerbit Fakultas Hukum UNPAD : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Konflik yang berkepanjangan antara masyarakat dan Pemerintah Ukraina
    menghasilkan pelaksanaan referendum pada bulan Maret 2014 di Crimea. Namun,
    sejak Crimea bergabung dengan Rusia konflik hanya berpindah tempat dari
    Ukraina-Crimea menjadi antara Ukraina dan Rusia terutama mengenai
    pengelolaan dan pengamanan wilayah Laut Azov. Puncaknya, pada November
    2018 saat kapal Angkatan laut Ukraina ditangkap oleh Rusia di Laut Azov yang
    tidak hanya mempertanyakan konsep hukum laut namun juga eksistensi status
    hukum perjanjian bilateral 2003 mengenai Kerjasama Penggunaan Laut Azov dan
    Selat Kerch setelah terjadinya suksesi Negara.
    Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif yang bersifat
    deskriptif analitis. Penulis melakukan penelitian melalui dua tahap, yaitu
    penelitian kepustakaan dengan menelaah peraturan, buku, jurnal, dan literatur
    hukum yang berkaitan dengan VCST 1978, VCLT 1969, dan UNCLOS 1982 dan
    studi lapangan dengan metode wawancara terhadap salah satu diplomat di
    Kementerian Luar Negeri Repubik Indonesia.
    Berdasarkan hasil penelitian, penangkapan kapal Angkatan Laut Ukraina
    oleh Rusia di Laut Azov temasuk illegal dari sudut pandang perjanjian bilateral
    2003 dan hukum laut internasional. Pemikiran tersebut didasari perjanjian
    bilateral 2003 masih mengikat kedua belah pihak dan perjanjian batas wilayah
    termasuk perjanjian kaku yang tidak akan berhenti walaupun terjadi suksesi
    Negara. Selain itu, Selat Kerch merupakan selat yang dikualifikasikan sebagai
    selat yang digunakan untuk navigasi internasional sehingga diberlakukan hak
    lintas damai dan Kapal Angkatan Laut memiliki imunitas kedaulatan yang tidak
    bisa diganggu gugat. Maka dari itu, saran penulis adalah Rusia harus
    membebaskan kapal Angkatan Laut Ukraina sebelum mendapatkan hukuman dari
    ITLOS
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi