Skripsi
HAK ANAK ANGKAT LAKI-LAKI ATAS BAGIAN WARISANNYA YANG DITAHAN OLEH ANAK KANDUNG PEWARIS DITINJAU BERDASARKAN SISTEM HUKUM WARIS ADAT BATAK TOBA
Kehadiran anak dalam sebuah keluarga merupakan perwujudan
kebahagiaan keluarga sebagaimana dalam Undang-Undang Perkawinan
mengkehendaki ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 001/2022 001/2022 Perpustakaan Prodi S1 FH Unpad Jatinangor Tersedia -
Perpustakaan Fakultas HukumJudul Seri -No. Panggil 001/2022Penerbit Fakultas Hukum UNPAD : Jatinangor Sumedang., 2022 Deskripsi Fisik X, 113 halBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi NONETipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab - -
Kehadiran anak dalam sebuah keluarga merupakan perwujudan
kebahagiaan keluarga sebagaimana dalam Undang-Undang Perkawinan
mengkehendaki perkawinan itu bertujuan untuk membentuk keluarga yang
rukun dan bahagia. Namun, tidak semua keluarga dikaruniai anak yang
lahir dalam hubungan perkawinannya, sehingga alternatif yang dilakukan
adalah pengangkatan anak. Pada masyarakat adat Batak Toba, hak anak
angkat terhadap warisan dari orang tua angkatnya seringkali melahirkan
sengketa waris antara anak kandung dengan anak angkat. Tujuan
dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menentukan
kedudukan anak angkat laki-laki dalam pewarisan dan cara penyelesaian
sengketa waris terhadap anak angkat laki-laki pada masyarakat adat
Batak Toba yang ditinjau berdasarkan sistem hukum adat Batak Toba.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif
analitis untuk mendapatkan gambaran deskriptif menyeluruh dan
sistematis mengenai objek penelitian, dengan pendekatan yuridis
normatif, yang menitikberatkan penelitian pada penggunaan data
sekunder berupa peraturan perundang-undangan, asas-asas hukum,
maupun doktrin, sehingga sebagian besar penelitian dilakukan dengan
teknik penelitian kepustakaan untuk memperoleh data-data yang
diperlukan untuk dibandingkan dengan data fakta yang terjadi di tengah
masyarakat yang diperoleh dari teknik wawancara. Data penelitian yang
diperoleh kemudian dikelola/dianalisis menggunakan metode yuridis
kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa dalam
pewarisan masyarakat adat Batak Toba, anak angkat laki-laki
berkedudukan dan berhak sebagai ahli waris orang tua angkatnya
menurut sistem hukum waris adat Batak Toba karena pengangkatan anak
pada masyarakat adat Batak Toba mengakibatkan putusnya hubungan
anak angkat dengan orang tua kandungnya dan melahirkan hubungan
dengan orang tua angkatnya, sebagai penerus keturunan dan juga
sebagai ahli waris orang tua angkatnya. Bilamana terjadi sengketa waris
terhadap anak angkat laki-laki tersebut, maka penyelesaiannya dapat
dilakukan melalui musyawarah keluarga (marhata), lembaga adat,
dan/atau pengadilan. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.