Skripsi
IMPLIKASI PEMBERHENTIAN DIREKSI PERSEROAN TERBATAS YANG MELAKUKAN TINDAKAN MEWAKILI PERSEROAN DITINJAU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS
Peran Direksi sangat besar demi membuat Perseroan tetap berkembang.
Direksi adalah organ yang menjalankan tugas sebagai pengurus Perseroan. ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 020/2022 020/2022 Perpustakaan Prodi S1 FH Unpad Jatinangor Tersedia -
Perpustakaan Fakultas HukumJudul Seri -No. Panggil 020/2022Penerbit Fakultas Hukm Unpad : Jatinangor Sumedang., 2022 Deskripsi Fisik x, 114 halBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi NONETipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek -Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab - -
Peran Direksi sangat besar demi membuat Perseroan tetap berkembang.
Direksi adalah organ yang menjalankan tugas sebagai pengurus Perseroan. Direksi
dapat saja tidak melaksanakan kewajibannya namun hal ini dapat mengakibatkan
benturan kepentingan antar pemegang saham dalam Perseroan. Dewan Komisaris
dapat menindak Direksi atas sikapnya tersebut. Praktik di lapangan menunjukan
bahwa setelah Dewan Komisaris melakukan pemberhentian sementara terhadap
Direksi, timbul sengketa yakni Direksi menolak keabsahan pemberhentian sementara
yang diputuskan oleh rapat Dewan Komisaris dengan alasan tidak didahuluinya
persetujuan dari seluruh pemegang saham Perseroan, sehingga menurut Direksi,
keputusan Dewan Komisaris tidak memiliki kekuatan hukum. Selanjutnya, Direksi
masih melakukan tindakan mewakili Perseroan kepada pihak ketiga yaitu
membatalkan transaksi tagihan Perseroan sehingga dapat menyebabkan kerugian
bagi Perseroan. Tujuan dalam penelitian ini adalah Pertama, untuk mendeskripsikan
akibat hukum terhadap tindakan Direksi yang tidak membuat Daftar Khusus
Pemegang Saham. Kedua, kekuatan mengikat dari keputusan pemberhentian Direksi
oleh Dewan Komisaris dan akibat hukum terhadap tindakan Direksi mewakili
Perseroan.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa
metode yuridis normatif, penelitian ini menggunakan spesifikasi penelitian deskriptif
analitis. Tahap penelitiannya terdiri dari penelitian kepustakaan dan penelitian
lapangan. Analisis data yang diterapkan dalam penelitian ini adalah analisis data
secara yuridis kualitatif.
Berdasarkan penelitian, didapatkan hasil sebagai berikut: Pertama, tindakan
Direksi yang tidak mengadakan Daftar Khusus Pemegang Saham bertentangan
dengan prinsip fiduciary duty, sehingga memiliki akibat hukum Direksi dapat dipecat
dari jabatannya. Kedua, tidak terdapat limitasi terhadap Dewan Komisaris untuk
memperoleh izin terlebih dahulu dari seluruh pemegang saham dalam
memberhentikan Direksi, sehingga pemberhentian yang dilakukan Dewan Komisaris
secara sementara disertai alasan dengan melakukan pelimpahan wewenang kepada
Rapat Umum Pemegang Saham adalah memiliki kekuatan hukum mengikat, Direksi
memiliki hak jawab pada forum Rapat Umum Pemegang Saham dan tindakan
mewakili Perseroan oleh Direksi pasca pemberhentian melalui Dewan Komisaris
melanggar prinsip Corporate Opportunity, sehingga akibat hukum dari tindakan
tersebut menjadi batal demi hukum dan Direksi dikenakan tanggung jawab pribadi. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.