• Bagikan:
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 

Skripsi  

Konstruksi Makna Ketidakadilan Berbasis Gender Menurut Sudut Pandang Aktivis Women’s Marchbandung : Studi Fenomenologi mengenai Konstruksi Makna Ketidakadilan Berbasis Gender Menurut Sudut Pandang Aktivis Women’s March Bandung

---

• Ketersediaan
• Informasi Detil
• Deskripsi
• Versi lain/terkait
• Komentar

• Code	CallNo	Lokasi	Ketersediaan
  K1B1714	305.420 7 DUW k	Perpustakaan FIKOM UNPAD (Rak Karya Ilmiah K1B)	Tersedia

• Perpustakaan	Fakultas Ilmu Komunikasi
  Judul Seri	-
  No. Panggil	305.420 7 DUW k
  Penerbit	Fikom Unpad : Bandung., 2019
  Deskripsi Fisik	xi, 212 hlm. : Ilus. ; 30 cm.
  Bahasa	Indonesia
  ISBN/ISSN	-
  Klasifikasi	305.420 7 DUW k
  Tipe Isi	text
  Tipe Media	-
  Tipe Pembawa	-
  Edisi	-
  Subyek	Ketidakadilan Berbasis Gender
  Info Detil Spesifik	-
  Pernyataan Tanggungjawab	-

• ABSTRAK Ketidakadilan berbasis gender adalah sebuah fenomena yang terjadi di masyarakat tanpa dipungkiri adanya. Para aktivis Women’s March yang juga aktivis gender, yang melawan ketidakadilan berbasis gender dengan segala usahanya memiliki banyak pengalaman dalam menghadapai dan melawan ketidakadilan gender, juga beragam motif dalam menjalani itu semua. Adanya pengalaman individual saat menghadapi realita yang ada, memengaruhi pandangan individu tersebut dalam memandang dunia sosial. Seperti cara pandang mereka dalam mengkonstruksi makna ketidakadilan berbasis gender. Untuk itulah penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konstruksi makna ketidakadilan berbasis gender menurut sudut pandang aktivis Women’s March Bandung. Penelitian ini mengambil lima orang narasumber yang menjadi aktivis di isu gender yakni Women’s March Bandung. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, pendekatan fenomenologi, teori fenomenologi Alfred Schutz. Dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, studi pustaka. Dan triangulator sebagai validasi juga keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konstruksi makna ketidakadilan gender memunculkan hubungan interaktif dengan lebih dari satu aspek. Yakni konsep gender dan patriarki menjadi penyebab terjadinya ketidakadilan gender dengan segala aspeknya. Lalu bagaimana feminisme sebagai ideologi dan gerakannya melawan ketidakadilan gender itu sendiri. Adanya motif dan pengalaman menjadi pengaruh para narasumber dalam mengkonstruksi makna ketidakadilan berbasis gender. Diketahui ternyata motif narasumber terbagi menjadi because of motive, dan in order to motive yang memengaruhi mereka dalam mengambil tindakan. Sehingga menghasilkan berbagai pengalaman baik pada saat sebelum mendeklarasikan diri sebagai aktivis dan pengalaman saat menjadi aktivis. Simpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan interaktif juga timbal balik dari setiap konsep yang muncul dan model yang terbentuk. Kata kunci: ketidakadilan gender. Konsep gender. Patriarki. Feminisme. Motif. Pengalaman

• Tidak tersedia versi lain

• Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.