Detail Cantuman

Image of Konstruksi Makna Pendidikan Inklusi oleh Guru melalui Pengalaman Komunikasi : Studi Fenomenologi mengenai Konstruksi Makna Pendidikan Inklusi oleh Guru di SDN 138 Gegerkalong Girang melalui Pengalaman Komunikasi

Skripsi  

Konstruksi Makna Pendidikan Inklusi oleh Guru melalui Pengalaman Komunikasi : Studi Fenomenologi mengenai Konstruksi Makna Pendidikan Inklusi oleh Guru di SDN 138 Gegerkalong Girang melalui Pengalaman Komunikasi


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konstruksi makna pendidikan inklusi oleh guru melalui pengalaman ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    K1B1725371.9 ALY kPerpustakaan FIKOM UNPAD (Rak Karya Ilmiah K1B)Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Ilmu Komunikasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    371.9 ALY k
    Penerbit Fikom Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    x, 145 hlm. : Ilus. ; 30 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    371.9 ALY k
    Tipe Isi
    text
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konstruksi makna pendidikan inklusi oleh guru melalui pengalaman komunikasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Fenomenologi Alfred Schutz dan Teori Interaksi SImbolik George Herbert Mead & Herbert Blumer. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi dan paradigma konstruktivisme. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain wawancara mendalam, observasi partisipan, serta dokumentasi dan kepustakaan, dengan teknik penentuan key informant melalui cara purposive sampling. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis data fenomenologi menurut Creswell. Teknik validitas data menggunakan member check.

    Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa motif para guru dalam melaksanakan pendidikan inklusi dibagi ke dalam dua kategori, yaitu motif yang berorientasi ke masa lalu (because motive) seperti melihat keinginan anak untuk bersekolah, merasa semua anak berhak mendapatkan pendidikan, menjalankan tugas sebagai guru, menjadikannya sebagai tantangan dan merasa pendidikan dapat disesuaikan dengan kemampuan. Sedangkan motif yang berorientasi ke masa depan (in-order-motives) seperti ingin agar anak berkebutuhan khusus memiliki kemampuan, mendapat rasa syukur dan menambah pengalaman mengajar. Adapun pengalaman komunikasi dalam pelaksanaan pendidikan inklusi terbagi menjadi dua kategori yaitu pengalaman komunikasi dengan siswa dan pengalaman komunikasi dengan orangtua. Pendidikan inklusi dimaknai oleh guru sebagai pendidikan untuk semua, pemahaman kemampuan anak dan peduli anak berkebutuhan khusus.

    Saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya pemerintah diharapkan terus mendukung pelaksanaan pendidikan inklusi karena sekolah inklusi mendorong partisipasi anak berkebutuhan khusus untuk mendapatkan pendidikan. Guru sekolah inklusi membuat ikatan sendiri, dengan adanya wadah berkumpul para guru dapat memiliki ruang untuk bertukar pikiran satu sama lain. Guru inklusi terus mengedukasi masyarakat terutama orang dengan kebutuhan khusus agar mau untuk bersekolah



    Kata-kata kunci: Fenomenologi, interaksi simbolik, makna, motif, pendidikan inklusi.






  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi