Detail Cantuman

Image of Adaptasi Komunikasi  Mantan Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kasus Korupsi : Studi Fenomenologi Pada Mantan Narapidana Kasus Korupsi Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin Bandung

Disertasi/Tesis/Skripsi  

Adaptasi Komunikasi Mantan Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kasus Korupsi : Studi Fenomenologi Pada Mantan Narapidana Kasus Korupsi Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin Bandung


AbstractManap Solihat, 201130140008, Disertation, 2019, Communication Adaptation Of Former Prisoners Of Corruption Cases, Dr. ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    K3K0193364.132 3 MAN aPerpustakaan FIKOM UNPAD (Rak Karya Ilmiah)Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Ilmu Komunikasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    364.132 3 MAN a
    Penerbit Fikom Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xv, 260 hlm. : Ilus.; 21 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    364.132 3 MAN a
    Tipe Isi
    text
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • AbstractManap Solihat, 201130140008, Disertation, 2019, Communication Adaptation Of Former Prisoners Of Corruption Cases, Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos., SH, M.Si (Chief of Promotor), Dr. Atwar Bajari, Drs., M.Si. (Co-promotor), Dr. Siti Karlinah, Dra.,M.Si (Co-promotor), Doctoral Programm in Communication Science, Faculty of Communication, Padjadjaran UniversityStudies of corruptors have been widely conducted, but how do they after leaving prison and why corruption cases continue to increase, the process of re-adaptation in the community environment after being in prison is a phenomenon that can be studied through a communication approach by reviewing fourpoints that need more attention. First, how do former prisoners define their world after being released from the correctional facility. Second, howis the adaptation process offormer prisoners. Third,how the communication strategy that conductedafter living in prison. Fourth, how the changing of impression managementof formerprisoners after enjoying their freedom orreturn from prison.This research used qualitative approach with phenomenology method. Basically phenomenology is a researchtradition that is used to explore human experience. In this context there is an assumption that humans actively understand the world around them as an experience of theirlife and actively interpret the experience. The main assumption of phenomenology is that humans actively interpret their experiences by giving meaning to theirexperience. The Informans in this research are five.The results showed that the former prisonersof corruption cases in the ambivalence of actions in adapting to the community took place at first there was a feeling of insecurity, some even made self-avoidance or alienation. Self-identity and social relations in the environment are shown personally to show feelings of innocence. In presenting themselves they put forward the family closeness factor strategy, and subordinates who still consider themselves as "Bosses". They feel innocent because the system, trapped, risk positions and defend their subordinates. The definition of a negative label is interpreted as an effort to improve themselves, form a new image and try to make up for the mistakes of his past.Suggestion from this research is firstly there is a synergistic effort for the prevention and giving deterrent effect to former corruptors possibly with the intolerant attitude of the public to the perpetrators of corruption, secondly providing education to the public treating former corruptors by giving of social sanction for example requiring former prisonerswork social environment where they arelive.Keywords: corruption, , adaptation, phenomenology, impression management
    viA b s t r a kManap Solihat, 201130140008, Disertasi, 2019, Adaptasi komunikasi mantan penghuni lembaga Pemasyarakatan kasus korupsi, Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos., SH, M.Si (Ketua Tim Promotor), Dr. Atwar Bajari, Drs., M.Si. (Anggota Tim Promotor), Dr. Siti Karlinah, Dra.,M.Si(Anggota Tim Promotor), Program Studi Doktor Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran.Kajian tentang koruptor telah banyak dilakukan, tetapi bagaimana mereka setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan belum banyak diteliti. Proses adaptasi kembali dalam lingkungan masyarakat pasca di penjara merupakan fenomena menarik untukdikaji melalui pendekatan komunikasi dengan melihat empat fokus penelitian. Pertama, bagaimana para mantan penghuni lembaga pemasyarakatan mendefinisikan dunianya setelah bebas dari lembaga pemasyarakatan. Kedua, bagaimana para mantan penghuni lembaga pemasyarakatan beradaptasi. Ketiga bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan setelah menjalani kehidupan dalam penjara. Keempat, bagaimana impression management mantan penghuni lembaga pemasyarakatan berubah setelah menikmati kebebasan kembali dari tahanan.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologis. Pada dasarnya fenomenologi adalah suatu tradisi pengkajian yang digunakan untuk mengeksplorasi pengalaman manusia. Dalam konteks ini ada asumsi bahwa manusia aktif memahami dunia disekelilingnya sebagai sebuah pengalaman hidupnya dan aktif menginterpretasikan pengalaman tersebut. manusia secara aktif menginterpretasikan pengalamannya dengan memberikan makna atas sesuatu yang dialaminya.Informan dalam penelitian ini sebanyak 5 orang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman mantan penghuni lembaga pemasyarakatan kasus korupsi pada ambivalensi tindakan dalam beradaptasi di lingkungan masyarakat berlangsungpada awalnya ada perasaan tidak percaya diri, bahkan ada yang melakukan penghindaran diri atau alienasi. Identitas diri dan hubungan sosial di lingkungan diperlihatkan secara personal ingin menunjukkan perasaantidak bersalah.Dalam mempresentasikan dirinya mereka mengedepankan strategi faktor kedekatan keluarga, dan bawahan yang masih menganggap dirinya sebagai ”Bos”. Mereka merasa tidak bersalah karena terjerumus oleh sistem, dijebak, risiko jabatan dan membela anak buah. Definisi atas label negatif dimaknai sebagai usaha memperbaiki diri, membentuk citra baru dan berusaha menebus kesalahan masa lalunya. Saran penelitian ini adalah pertama adanya suatu usaha yang sinergis bagi pencegahan dan pemberian efek jera pada mantan koruptor mungkin dengan sikap masyarakat yang tidak toleran kepada para pelaku korupsi. Kedua memberikan edukasi pada masyarakat memperlakukan mantan koruptor dengan memberikan semacam sangsi sosial misalnya mengharuskan mantan koruptor kerja sosial dilingkungan dimana mereka berada.Kata kunci : korupsi, adaptasi, fenomenologi, pengelolaan kesan
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi