Skripsi
Hegemoni Tiongkok Terhadap Keanggotaan Indonesia dalam Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) Chinese Hegemony Over Indonesia’s Membership In Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB)
Pembentukan Asian Infrastructure Investment Bank oleh Tiongkok sebagai institusi pendukung inisiasi The Silk Road Economic Belt telah resmi berjalan ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 170210120026 327 HEN 11/2017 Perpustakaan Fisip Unpad Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan -
Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikJudul Seri -No. Panggil 327 HEN 11/2017Penerbit FISIP Unpad : Bandung., 2017 Deskripsi Fisik -Bahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 327 HEN 11/2017Tipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Heni Purwaningrum -
Pembentukan Asian Infrastructure Investment Bank oleh Tiongkok sebagai institusi pendukung inisiasi The Silk Road Economic Belt telah resmi berjalan pada awal tahun 2016. Inisiasi The Silk Road Economic Belt dan tujuan-tujuan inisiasi yang ingin dicapai Tiongkok, peran Tiongkok yang begitu besar dalam pembentukan AIIB serta implikasinya dalam kebijakan pendanaan proyek infrastruktur menjadi fokus utama tulisan ini. Keanggotaan Indonesia dalam bank pembangunan multilateral yang dibentuk Tiongkok dapat dipahami sebagai sebuah hubungan yang tidak seimbang. Sebagai pemegang modal dan pemilik suara terbesar, Tiongkok mempunyai hak-hak istimewa dalam AIIB yang membuatnya sangat diuntungkan. Tiongkok memasukkan klausul di dalam kebijakan pemberian pinjaman seperti negara penerima pinjaman dari pembangunan infrastruktur dalam hal ini Indonesia, harus bersedia menggunakan barang-barang pendukung pembangunan yang didatangkan dari Tiongkok hingga mempekerjakan pekerja Tiongkok dalam membangun proyek infrastruktur yang sudah disetujui antara pihak AIIB dan penerima pinjaman. Tiongkok memanfaatkan kebijakan pendanaan dalam AIIB untuk mendorong kinerja pembangunan ekonomi dalam negerinya melalui ekspor material pembangunan hingga ekspor pekerja dalam membangun proyek-proyek infrastruktur di luar negeri, dalam hal ini khususnya di Indonesia. Upaya Tiongkok dalam memperkenalkan diri dalam peranannya di tingkat multilateral seperti keberhasilannya dalam menginternasionalisasi Renminbi setelah dua dekade lebih mengupayakan untuk menjadi satu dari mata uang yang diakui sebagai Special Drawing Rights oleh IMF juga turut andil dalam penyebaran pengaruh ekonomi dan politiknya. Tulisan ini disusun berdasarkan teori Hegemoni yang disampaikan oleh Robert W. Cox untuk menganalisis konteks AIIB dan hegemoni Tiongkok. Dimulai dari proses pembentukan AIIB hingga implementasi kebijakan pendanaan yang diaplikasikan pada pendanaan proyek-proyek pembangunan infrasrruktur di Indonesia. Kata kunci: Hegemoni Tiongkok, pembangunan infrastruktur di Indonesia, AIIB, the Silk Road Economic Belt, dominasi ekonomi dan politik. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.