Detail Cantuman

No image available for this title

Skripsi  

Penari Lintas Gender : studi kasus pada penari tradisional Lengger Lanang Banyumas


Penelitian ini mengenai penari Lengger Lanang di Desa Plana, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas, sebuah tari tradisional lintas gender khas ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    170510120020301 AMA 59/2017Perpustakaan Fisip UnpadTersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    301 AMA 59/2017
    Penerbit FISIP Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xix, 139 hlm.; 29,7 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    301
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Penelitian ini mengenai penari Lengger Lanang di Desa Plana, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas, sebuah tari tradisional lintas gender khas Banyumas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya mempertahankan kesenian tari tradisional Lengger Lanang Banyumas dari warga Desa Plana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode deskripsi dan eksplorasi melalui pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, observasi dan wawancara kepada informan kunci serta informan pendukung. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menemukan bahwa sanggar dan regenerasi adalah dua hal yang dapat mempertahankan kesenian tari Lengger Lanang di Desa Plana. Namun berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat mengungkapkan bahwa kedua hal ini (sanggar dan regenerasi) sama sekali tidak memberikan pengaruh dalam upaya mempertahankan kesenian Lengger Lanang. Hal ini dikarenakan pertunjukan Lengger yang syarat akan ritual tayub didalamnya, membentuk pandangan warga Desa Plana yang kurang baik terhadap kesenian Lengger Lanang. Kemudian tujuan didirikannya sanggar sebagai tempat pembentukan lahirnya seniman baru di Desa Plana, tidak sejalan dengan berkurangnya minat masyarakat akan kesenian Lengger Lanang lalu mengakibatkan tidak ada regenerasi untuk melanjutkan kesenian tersebut. Penulis dapat menarik kesimpulan bahwasanya tidak ada upaya khusus untuk mempertahankan kesenian Lengger Lanang di Desa Plana. Image buruk yang disandang Lengger Lanang menyebabkan warga Desa Plana tidak mengizinkan anaknya untuk sekedar belajar atau menjadi seorang penari Lengger Lanang. Hal tersebut juga mempengaruhi warga Desa Plana untuk semakin tidak peduli terhadap keberadaan Lengger Lanang. Menurut warga Desa Plana ada ataupun tidak, keberadaan Lengger Lanang tidak akan mempengaruhi kehidupan mereka, Lengger Lanang hanya dianggap sebagai sebuah hiburan dari masa lalu semata.

    Kata kunci : Tari Tradisional Banyumas, Lintas gender, Lengger Lanang.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi