Detail Cantuman

No image available for this title

Skripsi  

Ekspor-Impor Perdagangan Kertas Indonesia-Korea Selatan Pasca Pencabutan Bea Masuk Anti-Dumping Terhadap Produk Kertas Indonesia (2011-2013)


Gerald Evans. 170210100102. Ekspor-Impor Perdagangan Kertas Indonesia-Korea Selatan Pasca Pencabutan Bea Masuk Anti-Dumping Terhadap Produk Kertas ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    170210100102327 GER 138/2015Perpustakaan Fisip Unpad (2)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    327 GER 138/2015
    Penerbit FISIP Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    327 GER 138/2015
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Gerald Evans. 170210100102. Ekspor-Impor Perdagangan Kertas Indonesia-Korea Selatan Pasca Pencabutan Bea Masuk Anti-Dumping Terhadap Produk Kertas Indonesia (2011-2013). Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, 2015.
    Hubungan perdagangan kertas Indonesia-Korea Selatan sudah dimulai sejak tahun 1991. Pada periode 2002-2007, Indonesia dan Korea Selatan terlibat dalam sengketa perdagangan kertas yang disebabkan oleh pengenaan bea masuk anti-dumping terhadap beberapa jenis produk kertas cetak bebas kayu tidak berlapis Indonesia oleh Korea Selatan. Setelah sengketa perdagangan tersebut berakhir, Korea Selatan tidak juga mencabut kebijakannya tersebut sesuai dengan rekomendasi Panel Dispute Settlement Body WTO hingga bulan Desember 2010. Akibatnya pemerintah, produsen dan eksportir kertas di Indonesia mengalami penurunan pendapatan dan devisa negara yang besar, serta penurunan daya saing beberapa jenis produk kertas Indonesia tersebut di pasar Korea Selatan baik sebelum dan sesudah bea masuk anti-dumping terhadap produk kertas tersebut dicabut. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia berupaya untuk meningkatkan kembali daya saing produk kertas Indonesia tersebut di pasar Korea Selatan.
    Penelitian ini menggunakan pendekatan ekonomi politik global dengan perspektif neo-merkantilisme untuk melihat kaitan antara kepentingan ekonomi dan pembuatan kebijakan di suatu negara. Hasil dari penelitian ini adalah upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan daya saing produk kertas Indonesia di pasar Korea Selatan selama periode 2011-2013 belum membuahkan hasil. Pada periode ini, volume ekspor beberapa jenis produk kertas cetak bebas kayu tidak berlapis Indonesia ke Korea Selatan yang pernah dikenakan bea masuk anti-dumping oleh Korea Selatan tidak mengalami kenaikan dibandingkan periode 2003-2010. Akibatnya para produsen dan eksportir kertas di Indonesia telah kehilangan pasar di Korea Selatan untuk beberapa jenis produk kertas tersebut dan membutuhkan waktu untuk dapat menemukan kembali dan mengembalikan kepercayaan para importir kertas di Korea Selatan.
    Kata Kunci : Neo-Merkantilisme, Perdagangan Internasional, Bea Masuk Anti-Dumping, Perdagangan Kertas
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi