Detail Cantuman

No image available for this title

Skripsi  

Proses Penyebaran Pemikiran Islam Transnasional Oleh Gerakan Islam Hizbut Tahrir Di Indonesia


Salah satu perkembangan dunia Muslim beberapa dekade terakhir adalah berkembangnya kembali politik dan manifesto ideologi Islam dalam lingkup ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    170210080189327 SAY 156/2015Perpustakaan Fisip Unpad (2)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    327 SAY 156/2015
    Penerbit FISIP Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    327 SAY 156/2015
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Salah satu perkembangan dunia Muslim beberapa dekade terakhir adalah berkembangnya kembali politik dan manifesto ideologi Islam dalam lingkup Hubungan transnasional. Hal ini menunjukan pergerakan agama di sejumlah dunia muslim mudah ditemui dengan pemikiran Islam. Gerakan yang awalnya tumbuh dan berkembang di Timur Tengah disebarkan ke Negara dengan komunitas muslim untuk menentang status quo dan nilai-nilai barat, yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Nilai-nilai gerakan ini disebarkan secara transnasional dan meningkatkan tantangan bagi pemerintah, terlebih lagi seiring partisipasi mereka di dalam politik nasional. Gerakan-gerakan ini mulai memperoleh perhatian dari komunitas Islam lainnya diantaranya Hizbut Tahrir, termasuk di Indonesia yang bernama Hizbut Tahrir Indonesia disingkat dengan HTI.
    Mengingat begitu pesatnya perkembangan Organisasi Hizbut Tahrir Internasional sehingga membentuk Organisasi Hizbut Tahrir Indonesia serta penyebaran politik Islam transnasional berupa pemikiran perlunya Daulah Khilafah terhadap masyarakat Indonesia.
    Tinjauan pustaka dalam penelitian ini yang berisikan teori-teori atau konsep yang bisa mendasari pemikiran serta perspektif sebagai cara pandang untuk melihat fenomena yang ada dan menjawab rumusan masalah dengan baik. Teori yang menjadi acuan tersebut berfungsi sebagai landasan teoritis tentang mengapa penelitian tersebut perlu dilakukan dalam kaitannya dengan kerangka pengetahuan, sehingga akan diperoleh kedudukan penelitian ini dalam sejarah perkembangan dan konteks ilmu hubungan internasional. Desain dari penelitian ini adalah deskristif dari sebuah studi kasus yang di gambarkan menggunakan metode penelitian kualitatif.
    Hizbut Tahrir didirikan berdasarkan pemikiran dari Taqiyuddin An Nabani yang bernama asli Asy-Syaikh Muhammad Taqiyuddin bin Ibrahim bin Mustofa bin Ismail bin Yusuf An Nabani. Nama An Nabani dalam Taqiyuddin An-Nabani berasal dari nama kabilah Bani Nabban penghuni Gurun Sahara di Palestina. Hizbut Tahrir berdiri pada tahun 1953 di Al-Quds, Palestina, dengan tujuan untuk memperjuangkan bangkitnya kembali umat Islam di seluruh dunia melalui tegaknya Khilafah Islamiyah.
    Dasar bagi fondasi perlunya ataupun tanggung jawab umat untuk mendirikan khilafah adalah ayat Al-Quran Surah An-Nissa ayat : 59 hal ini kemudian diartikan oleh Hizbut Tahrir sebagai upaya untuk mendirikan kekhalifahan sebagai satu pemerintahan dunia dengan Khalifah sebagai pemimpinnya.
    Ide transnasional Hizbut Tahrir adalah pendirian Daulah Khilafah disebarkan kepada seluruh dunia melalui dakwah Islamiyah. Hizbut Tahrir berupaya mengembalikan kejayaan umat Islam di dunia dengan membangun pola piker yang baik dan cerdas, termasuk penyebaran ide transnasional Hizbut Tahrir di Indonesia, yaitu Khalifah.
    Penggunaan etnografi maupun studi historis dalam mengkaji dinamika penyebaran ide trasnasional Hizbut Tahrir akan memberikan keuntungan mengenai perkembangan Hizbut Tahrir dari awal perkembangannya sampai saat ini. Hizbut Tahrir merupakan sebuah organisasi transnasional yang menyebarkan ide transnasional mengenai perlunya ditegakkan Daulah Khalifah. Hal ini perlu dilihat dan dicermati secara seksama karena dapat saja mengarah kepada ketidak stabilan keamanan lingkungan dan masyarakat seperti yang terjadi terhadap Jamaah Ahmadiyah.
    Deradikalisasi kelompok-kelompok yang menentang Pancasila dan sendi-sendi kehidupan bangsa Indonesia perlu dilakukan agar tidak terjadi konflik di dalam masyarakat. Perlu ada pembicaraan dan diskusi yang konstruktif agar tidak ada yang dirugikan dan dapat mempertanggungjawabkan setiap keputusannya di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.
    Kata Kunci: Hizbut Tahrir (HT), Dakwah, khilafah Islamiyah.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi