Skripsi
Populisme Sebagai Strategi Politik Ridwan Kamil Dalam Proses Seleksi Calon Gubernur Oleh Partai Pengusung Pada Pilkada Jawa Barat 2018
Ridwan Kamil merupakan aktor politik non partai yang melakukan strategi
politiknya dalam masa sosialisasi sebagai bakal calon gubernur Jawa ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 170810140003 320 ADI 2 /2019 Perpustakaan Fisip Unpad (Rak 4) Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan -
Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikJudul Seri -No. Panggil 320 ADI 2/2019Penerbit FISIP Unpad : Bandung., 2019 Deskripsi Fisik xi; hal 234, ilus; 21 x29.5 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 320 ADI 2/2019Tipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab ADITYA RAHMADHANY -
Ridwan Kamil merupakan aktor politik non partai yang melakukan strategi
politiknya dalam masa sosialisasi sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat untuk
Pilkada 2018 secara personal, baik dengan bersosialisasi dengan masyarakat serta
dengan menggagas berbagai program yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi
masyarakat sejak tahun 2017. Ada kecenderungan bahwa Ridwan Kamil telah
menjalankan populisme sebagai strategi politik pada proses sosialisasi tersebut,
populisme diartikan sebagai strategi menawarkan program sesuai aspirasi publik
serta proses mobilisasi massa dengan mengutamakan kualitas pribadi dari setiap
aktor politk atau yang biasa disebut dengan politik berbasis figur. Meskipun
merupakan aktor politik non partai Ridwan Kamil berniat maju dengan jalur partai
politik pada Pilkada Jawa Barat 2018, maka dari itu Ridwan Kamil membuka
komunikasi dengan seluruh partai politik dan harus melewati proses seleksi calon
gubernur di internal partai politik. Pada akhirnya Partai NasDem, PKB, PPP, dan
Partai Hanura telah resmi mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur
dengan berbagai ketentuan dan pertimbangan.
Objek penelitian ini adalah populisme sebagai strategi politik Ridwan
Kamil dalam proses seleksi calon yang dilakukan partai politik pengusung.
Strategi politik Ridwan Kamil memiliki indikasi sesuai dengan populisme sebagai
strategi politik yang ditandai juga dengan aktor politik yang memiliki hubungan
tidak langgeng dengan partai, aktor politik populis hanya mengggunakan partai
sebagai tambahan mobilisasi pemilih. Partai NasDem, PPP, PKB, dan Hanura
yang seharusnya memperkuat platform internalnya dengan mengusung kader yang
bisa menjadi representasi partai, justru lebih memilih Ridwan Kamil yang
merupakan aktor politik non kader dan memiliki indikasi sebagai aktor yang
menjalankan strategi populisme berbasis figur. Oleh karena itu penulis ingin
mengetahui strategi politik Ridwan Kamil secara lebih mendalam dalam sudut
pandang populisme serta ingin mengetahui bagaimana populisme sebagai strategi
politik bisa diterima dan menjadi faktor pertimbangan partai pengusung untuk
memilih Ridwan Kamil dalam proses seleksi calon.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik
analisis deskriptif. Penentuan informan menggunakan teknik purposive, serta
teknik pengumpulan data melalui wawancara dan pencarian dokumen yang
relevan. Hasil penelitian menemukan bahwa berbagai strategi yang sudah
dijalankan Ridwan Kamil selama masa sosialisasi awal sebagai bakal calon
gubernur telah terbukti secara teoritis merupakan populisme sebagai strategi
politik, dengan populisme sebagai strategi politik yang sudah dijalankannya
Ridwan Kamil dinilai bisa memenuhi berbagai persyaratan dan peraturan yang
telah ditetapkan oleh Partai NasDem, PKB, PPP dan Partai Hanura pada proses
seleksi calon gubernur sehingga bisa resmi dicalonkan pada Pilkada Jawa Barat
2018.
Kata Kunci: Populisme Sebagai Strategi Politik, Seleksi Calon Partai Politik,
Pilkada Jawa Barat 2018. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.