Detail Cantuman

No image available for this title

Thesis  

Efektifitas Aplikasi Ekstrak Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia l. merr) Terhadap Penyembuhan Alveolar Osteitis Pasca Pencabutan Gigi Melalui Pemeriksaan Luasan Fibroblas, Kerapatan Kolagen Dan Jumlah Osteogenesis


Pendahuluan: Alveolar osteitis atau dry socket merupakan komplikasi yang paling umum terjadi setelah ekstraksi gigi. Insidensinya sekitar 1-4 % ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    IBM2-716716 617.605 Rez ESekeloa (Bedah Mulut)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Kedokteran Gigi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    617.605 Rez E
    Penerbit PPDGS Bedah Mulut FKG Unpad : FKG UNPAD SEKELOA.,
    Deskripsi Fisik
    xviii, 100 hlm,; illus.; 21 x 30 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    160121140003
    Klasifikasi
    617.605
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Pendahuluan: Alveolar osteitis atau dry socket merupakan komplikasi yang paling umum terjadi setelah ekstraksi gigi. Insidensinya sekitar 1-4 % setelah prosedur ekstraksi gigi biasa, dan sekitar 30% setelah tindakan odontektomi gigi molar ketiga bawah. Bawang dayak (Eleutherine palmifolia (l.) merr) adalah salah satu tanaman yang terkenal diantara suku Dayak yang tinggal di pulau Kalimantan. Secara tradisional Eleutherine palmifolia (l.)merr digunakan sebagai obat di banyak belahan dunia.
    Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi pemberian topikal gel ekstrak Eleutherine palmifolia (l.) merr terhadap penyembuhan luka alveolar osteitis sebagai komplikasi pasca pencabutan gigi pada tikus Sprague dawley dengan mengamati luasan sel fibroblas, kerapatan kolagen, serta jumlah osteogenesis.
    Metoda Penelitian: Penelitian ini menggunakan metoda penelitian eksperimental murni yang dilakukan pada hewan coba tikus Sprague dawley. Tikus dibagi dalam 3 kelompok, yaitu K1 (alveolar osteitis tidak diberi perlakuan aplikasi apapun), K2 (tikus alveolar osteitis dilakukan aplikasi pasta iodoform setiap 3 hari sekali), dan K3 (tikus alveolar osteitis dilakukan aplikasi topikal gel ekstrak Eleutherine palmifolia (l.)merr). Pada hari ke-3, 5 dan 10 dilakukan tindakan nekropsi dan pengambilan soket gigi berupa jaringan lunak bersama dengan jaringan kerasnya, kemudian dilakukan pembuatan preparat dan diberi pewarnaan masson trichrome untuk pemeriksaan terhadap fibroblas, kolagen dan osteogenesis.
    Hasil Penelitian: Aplikasi topikal gel ekstrak Eleutherine palmifolia (l.) merr memperlihatkan rata-rata luasan fibroblas dan kerapatan kolagen dan jumlah osteogenesis yang sebanding dengan pasta iodoform pada penyembuhan alveolar osteitis.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi