Detail Cantuman

Image of Pengaruh Terapi Inhalasi Minyak Atsiri Kenanga (Cananga Odorata) Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Pra Odontektomi

Thesis  

Pengaruh Terapi Inhalasi Minyak Atsiri Kenanga (Cananga Odorata) Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Pra Odontektomi


Tindakan odontektomi berpotensi menimbulkan kecemasan pada pasien sehingga pasien yang akan menjalani tindakan odontektomi cenderung mengalami ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    IBM2-721721 617.605 Swa PSekeloa (Bedah Mulut)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Kedokteran Gigi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    617.605 Swa P
    Penerbit PPDGS Bedah Mulut FKG Unpad : FKG UNPAD SEKELOA.,
    Deskripsi Fisik
    xvi, 76 hlm,; illus.; 21 x 30 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    160121140008
    Klasifikasi
    617.605
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Tindakan odontektomi berpotensi menimbulkan kecemasan pada pasien sehingga pasien yang akan menjalani tindakan odontektomi cenderung mengalami peningkatan kecemasan. Kecemasan, yang dapat diidentifikasi dengan peningkatan tekanan darah, denyut nadi, serta kadar enzim alfa-amilase saliva, dapat diatasi dengan beberapa pendekatan, diantaranya dengan pemberian terapi inhalasi. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pengaruh terapi inhalasi minyak atsiri kenanga terhadap penurunan kecemasan pra odontektomi.
    Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan pada 90 pasien (33 laki-laki; 57 perempuan) yang akan menjalani tindakan odontektomi di Instalasi Bedah Minor Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unpad, dengan metode Uji Acak Terkontrol (UAT) dan dimasukkan ke dalam salah satu kelompok secara acak, yaitu kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakukan serta kelompok perlakuan yang mendapatkan terapi inhalasi minyak atsiri kenanga. Pengukuran awal tekanan darah, denyut nadi serta enzim alfa-amilase saliva dilakukan segera setelah pasien didudukkan di kursi gigi. Pasien pada kelompok perlakuan selanjutnya menghirup minyak atsiri kenanga dalam jarak 10 cm dari rongga hidung selama 5 menit. Selanjutnya dilakukan pengukuran kedua untuk seluruh uji, baik pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan. Seluruh data selanjutnya dikumpulkan dan dianalisis dengan menggunakan Uji Mann-Whitney dan Uji Wilcoxon.
    Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa tingkat kecemasan pada kelompok perlakuan memperlihatkan penurunan kecemasan secara signifikan (p < 0.01) untuk setiap variabel uji. Perbandingan antar kelompok juga memperlihatkan bahwa kelompok perlakuan memperlihatkan penurunan kecemasan yang lebih signifikan (p < 0.01) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol untuk setiap variabel yang diujikan.
    Dapat disimpulkan, terapi inhalasi minyak atsiri kenanga efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan pasien pra-odontektomi.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi