Detail Cantuman

Image of PENGARUH BEDAH ORTOGNATI RAHANG ATAS DAN RAHANG BAWAH TERHADAP POSISI BIBIR PADA MALOKLUSI SKELETAL KELAS III (Analisis Holdaway)

Thesis  

PENGARUH BEDAH ORTOGNATI RAHANG ATAS DAN RAHANG BAWAH TERHADAP POSISI BIBIR PADA MALOKLUSI SKELETAL KELAS III (Analisis Holdaway)


Pendahuluan: Maloklusi skeletal kelas III memerlukan perawatan bedah ortognati untuk memberikan hasil yang terbaik. LeFort I osteotomy dan BSSO ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    TH- 752752 617.64 Tan PSekeloa (Ortodontik)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Kedokteran Gigi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    617.64 Tan P
    Penerbit PPDGS Ortodontk FKG Unpad : FKG UNPAD SEKELOA.,
    Deskripsi Fisik
    xv, 61hlm;illus; 21x30 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    160321150002
    Klasifikasi
    617.64
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Pendahuluan: Maloklusi skeletal kelas III memerlukan perawatan bedah ortognati untuk memberikan hasil yang terbaik. LeFort I osteotomy dan BSSO merupakan teknik bedah yang sering digunakan. Analisis Holdaway digunakan untuk melihat perubahan pada jaringan lunak setelah bedah ortognati. Tujuan: Untuk mengukur perbedaan jaringan lunak bibir sebelum dan setelah bedah ortognatik pada satu dan dua rahang, dan mengukur perbedaan jaringan lunak bibir setelah bedah ortognatik dengan nilai normal analisis Holdaway. Bahan dan Metode: Tujuh foto rontgen sefalometri lateral sebelum dan setelah bedah ortognati pada satu rahang dan tujuh foto rontgen sefalometri lateral sebelum dan setelah bedah ortognati dua rahang diambil dari bagian Bedah Mulut RSGM UNPAD Bandung. Pengukuran dilakukan pada rontgen sefalometri dengan menggunakan enam variabel analisis jaringan lunak Holdaway. Hasil: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada variabel lengkung bibir atas sebelum dan setelah bedah ortognati pada satu rahang. Variabel lengkung bibir atas dan jarak bibir bawah – H-line menunjukan perbedaan yang signifikan setelah bedah satu rahang dengan nilai standar normal analisis Holdaway. Penelitian ini menunjukan adanya perbedaan yang signifikan pada seluruh variabel analisis Holdaway sebelum dan setelah bedah ortognati pada dua rahang. Variabel H-line angle, ketegangan bibir atas dan jarak bibir bawah – H-line menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan setelah bedah ortognati dua rahang dengan nilai standar normal analisis Holdaway. Simpulan: Variabel konveksitas titik A, H-line angle, ketegangan dan ketebalan bibir berada pada nilai normal analisis Holdaway setelah bedah pada satu rahang. H-line angle, ketegangan bibir atas dan jarak bibir bawah ke H-line berada pada nilai normal analisis Holdaway setelah bedah pada dua rahang.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi