Detail Cantuman

Image of HUBUNGAN TERPENOID ISOLAT SARANG SEMUT (Myrmecodia pendans) DENGAN EKSPRESI mRNA fructosyltransferase BIOFILM Streptococcus mutans ATCC 25175

Thesis  

HUBUNGAN TERPENOID ISOLAT SARANG SEMUT (Myrmecodia pendans) DENGAN EKSPRESI mRNA fructosyltransferase BIOFILM Streptococcus mutans ATCC 25175


Terpenoid isolat sarang semut (Myrmecodia pendans)merupakan bahan alamyang memiliki daya antibakteri melalui perusakan membran sel Streptoccus ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    TH- 745745 617.64 Rab HSekeloa (IKGA)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Kedokteran Gigi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    617.64 Rab H
    Penerbit PPDGS IKGA FKG Unpad : FKG UNPAD SEKELOA.,
    Deskripsi Fisik
    xv, 61hlm,; illus; 21 x 30 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    160421160006
    Klasifikasi
    617.64
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Terpenoid isolat sarang semut (Myrmecodia pendans)merupakan bahan alamyang memiliki daya antibakteri melalui perusakan membran sel Streptoccus mutans(S. mutans). Terpenoid isolat sarang semut dapat mereduksi pembentukan biofilm, sehingga pertumbuhan S. mutanssebagai bakteri paling kariogenik dalam pembentukan biofilm dapat terhambat. Fruktosiltransferase (Ftf) merupakan salah satu ekstrapolisakarida yang dihasilkan S.mutans. Pembentukan Ftf diatur oleh gen ftf. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah gen ftfdan mRNA ftfdapat terisolasi pada biofilm S.mutansATCC 25175 yang diberi terpenoid isolatsarang semut. Penelitianmenggunakan mixedmethodsyaitu metode deskriptif eksploratif untuk melihat isolasi gen ftfdan ekspresi mRNA ftf,sedangkan eksperimental murni digunakan untuk melihat hubungan terpenoid isolat sarang semut denganekspresi mRNA ftfbiofilm S. mutansATCC 25175. Penelitian ini diawali dengan pembuatan biofilm yang berumur 1 hari, selanjutnya diberi terpenoid isolat sarang semut dan klorheksidin. Berikutnya dilakukan isolasi gen ftfdan ekspresi mRNA ftf, lalu dilihat perbedaan ekspresi mRNA ftfbiofilm S. mutansATCC 25175 pada pemberian sarang semut dan klorheksidin selama 1 dan 30 menitdengan menggunakan Real-TimePCR. Dilanjutkan dengan melihat hubungan lamanya pemberian terpenoid sarang semut terhadap ekspresi mRNA ftf biofilm S.mutansATCC25175. Analisis statistikmenggunakan uji t dengan p-value< 0.05 dan Pearson. Hasil penelitian menunjukkan gen ftfdenganpanjang 130 bp dan ekspresi mRNA ftfdapat diisolasi dari biofilm S. mutansATCC 25175 yang diberi terpenoid isolat sarang semut.Ekspresi mRNA ftfpada pemberian sarang semut dan klorheksidin selama 1 menit tidak memiliki perbedaan yang signifikan (p = 0,0761), sedangkan pada 30 menit sarang semut memiliki ekspresi mRNA yang lebih tinggi(p = 0,0186).Terdapat hubungan antara lamanya pemberian terpenoid isolatsarang semut dengan ekspresi mRNA ftfbiofilm S. mutansATCC 25175 (r2= 0,614), dengan koefisien korelasi sedang.Simpulan penelitian adalah terpenoid sarang semut memiliki efek yang sama dengan klorheksidin selama 1 menit pada biofilm S.mutans, sedangkan pada 30 menit berbeda. Terdapat hubungan terpenoid isolat sarang semut dengan ekspresi mRNA ftfbiofilm S.mutansATCC 25175.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi