Detail Cantuman

Image of Hubungan Serostomia, Hiposalivasi dan CD4 pada Pasien HIV dengan HCMV Positif

Thesis  

Hubungan Serostomia, Hiposalivasi dan CD4 pada Pasien HIV dengan HCMV Positif


Saliva merupakan salah satu cairan tubuh yang paling penting. Keluhan mulut kering atau serostomia merupakan kondisi subjektif dari ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    TH-725725 617.63Sekeloa (IPM)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Kedokteran Gigi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    617.63 Nel H
    Penerbit PPDGS IPM FKG UNPAD : FKG UNPAD SEKELOA.,
    Deskripsi Fisik
    xvi, 111 hlm,; illus.; 21 x 30 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    160721160002
    Klasifikasi
    617.63
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Saliva merupakan salah satu cairan tubuh yang paling penting. Keluhan mulut kering atau serostomia merupakan kondisi subjektif dari mulut kering, sedangkan hiposalivasi merupakan pengurangan secara objektif kuantitas saliva. Insidensiserostomia dengan atau tanpa disertai hipofungsi kelenjar saliva pada pasien HIV/AIDS sekitar 7-63%. Salah satu penyebab serostomia dan hiposalivasi pada pasien HIV/AIDS yaitu infeksi virus, sepertiHuman cytomegalovirus (HCMV)dan penggunaan ART (Anti Retrovirus Terapi).Tujuan:Mengetahui hubungan antara serostomia dan hiposalivasi dengan HCMV saliva positif pada pasien HIV/AIDS. Metode:Jenis penelitian adalah cross sectional. Subjek penelitian adalah pasien HIV/AIDS dengan ART dan tanpa ART. Serostomia diukur menggunakan kuesioner Fox et.al (1987) yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Laju aliran saliva diukur menggunakan metode spitting. Hubungan antara serostomia dengan HCMV saliva positifdianalisis dengan uji Chi Square. Hubunganantaralaju aliransaliva pada pasien HIV/AIDS dengan HCMV saliva positif dianalisi dengan uji Mann Whitney. Hubungan antaratingkat imunosupresif dan kehadiran HCMV dianalisis dengan analisis uji Chi Square. Hasil:Subjek penelitian melibatkan 34orang pasien HIV/AIDS, terdiri dari 73,5% laki-laki dan 26,5% perempuan dengan kelompok usia tertinggi 30-39 tahun 55,9%, dan telah mendapat ARTsebanyak 50%. Pasien HIV/AIDS terbanyak dijumpai padatingkat imunosupresif rendahyaitu sebesar 38,3%. HCMV saliva positif ditemukan pada 66,7% orang, dengan serostomia sebanyak 68,2%, laju aliran saliva rendah sebanyak 54,5%. HCMV saliva positif berhubungan signifikan dengan serostomia (p=0,051), tetapi tidak dengan laju aliran saliva (p=0,097) dan tingkat imunosupresif(p=0,169).Tidak terdapat juga hubungan yang bermakna antara serostomia dan laju aliran saliva pada sampel dengan HCMV saliva positif (p=0,172). Kesimpulan:Sebanyak 66% HCMV terdeteksi dalam saliva pasien HIV/AIDS dan berhubungan secara signifikan dengan serostomia. Perlu tindakan preventif pada pasien HIV untukmencegahserostomia.Penelitianlebih lanjut dalam jumlah subjek yang lebih besar diperlukan untuk mengetahui lebih jauh peran HCMV terhadap kelainan saliva dan hubungannya dengan tingkat imunosupresi dan terapi yang diberikan.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi