Detail Cantuman

Image of Daya Antibakteri Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) Terhadap Pertumbuhan Streptococcus sanguinis ATCC 10556

Skripsi  

Daya Antibakteri Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) Terhadap Pertumbuhan Streptococcus sanguinis ATCC 10556


Pendahuluan: Streptococcus sanguinis merupakan bakteri yang dikenal sebagai pioneer colonizer pada pembentukan plak. Masyarakat Indonesia telah ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    IPM1-47714771 616.31 Pra DJatinangor (IPM)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Kedokteran Gigi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    616.31 Pra D
    Penerbit FKG Unpad : FKG UNPAD JATINANGOR.,
    Deskripsi Fisik
    xvii, 74 hlm,; illus; 29x21cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    160110150033
    Klasifikasi
    616.31
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Pendahuluan: Streptococcus sanguinis merupakan bakteri yang dikenal sebagai pioneer colonizer pada pembentukan plak. Masyarakat Indonesia telah mengenal dan mengonsumsi tanaman herbal temulawak (Curcuma xanthorrhiza) yang diketahui memiliki aktivitas antimikroba. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) digunakan secara luas untuk kebutuhan medis namun belum banyak digunakan untuk perawatan kelainan dalam rongga mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza) terhadap Streptococcus sanguinis ATCC 10556, serta nilai banding terhadap antibiotik ampicillin dan penicillin. Metode: Metode pengujian meliputi ekstraksi rimpang temulawak dengan menggunakan etanol 96%, penentuan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ekstrak temulawak terhadap Streptococcus sanguinis ATCC 10556 dengan metode mikrodilusi sesuai dengan CLSI (Clinical and Laboratory Standard Institute) yang dibuat dalam beberapa konsentrasi 250, 125, 62.5, 31.25, 15.625, 7.8, 3.9, dan 1.9 µg/ml, serta penentuan nilai banding ekstrak temulawak dengan antibiotik ampicillin dan penicillin. Hasil: Hasil uji KHM ekstrak temulawak terhadap bakteri Streptocccus sanguinis ATCC 10556 ada pada rentang konsentrasi ekstrak 62.5-125 µg/ml dengan nilai MIC50 pada konsentrasi 62.5 µg/ml dan MIC90 pada konsentrasi 125 µg/ml sedangkan nilai KBM pada konsentrasi 250 µg/ml. Nilai banding aktivitas antibakteri ampicillin dan penicillin terhadap ekstrak temulawak untuk S. sanguinis masing-masing adalah 1:1.6x103 dan 1:3.2x103. Simpulan: Ekstrak temulawak memiliki tingkat aktivitas antibakteri moderat terhadap Streptococcus sanguinis ATCC 10556.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi