Detail Cantuman

Image of Sintesis dan Karakterisasi Fiber PMMA-Silika dengan Metode Electrospinning sebagai Bahan Baku Material Kedokteran Gigi

Skripsi  

Sintesis dan Karakterisasi Fiber PMMA-Silika dengan Metode Electrospinning sebagai Bahan Baku Material Kedokteran Gigi


Pendahuluan: PMMA merupakan bahan termoplastik bening yang sering
digunakan di bidang kedokteran gigi karena sifat mekanis dan

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    ITMKG1-47884788 620.118 Sud SJatinangor (Itmkg)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Kedokteran Gigi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    620.118 Sud S
    Penerbit FKG Unpad : FKG UNPAD JATINANGOR.,
    Deskripsi Fisik
    xv, 65 hlm,; illus; 29x21 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    160110150102
    Klasifikasi
    620.118
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Pendahuluan: PMMA merupakan bahan termoplastik bening yang sering
    digunakan di bidang kedokteran gigi karena sifat mekanis dan
    biokompatibilitasnya yang baik. Penambahan keramik seperti SiO2 diharapkan
    dapat meningkatkan sifat mekanis PMMA. Penelitian ini bertujuan untuk
    menghasilkan nanofiber PMMA-SiO2 dengan sifat mekanis yang lebih kuat.
    Metode: Nanofiber PMMA-SiO2 dibuat menggunakan metode electrospinning
    dengan melarutkan bubuk PMMA dalam pelarut aseton (2%) kemudian
    ditambahkan SiO2 pada konsentrasi yang berbeda-beda yaitu sebesar 0%, 1%, 2%,
    dan 5%. Hasil: Hasil analisis SEM menunjukan bahwa fiber dengan penambahan
    silika kurang dari 2% tidak menghasilkan banyak defek serta distribusi ukuran
    diameter fiber yang cukup seragam. Hasil XRD menunjukan bahwa fasa kristalin
    yang terbentuk cenderung amorf. Pembahasan: Tingginya konsentrasi larutan
    akan menyebabkan bertambahnya viskositas sehingga larutan semakin susah
    dikeluarkan dari syringe. Tingginya laju alir akan menyebabkan larutan tersembur
    tidak beraturan dan membentuk defek pada fiber. Suhu dan kelembapan juga
    harus tetap dijaga selama proses electrospinning. Penambahan partikel keramik
    pada polimer juga dapat meningkatkan kerapuhan dari material yang dihasilkan
    sehingga fiber PMMA dengan konsentrasi SiO2 yang tinggi lebih rentan untuk
    rapuh. Kristal SiO2 jarang ditemui karena SiO2 tidak larut dan seringkali
    mengendap sehingga kristalisasi belum sempurna. Simpulan: Kesimpulan dari
    penelitian ini adalah fiber PMMA-SiO2 dapat disintesis menggunakan metode
    elektrospinning dengan konsentrasi penambahan SiO2 tidak lebih dari 2% serta
    optimasi parameter yang sesuai.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi