Detail Cantuman

Image of Hubungan antara Aktivitas Fungsional Rahang dengan Kuantitas Nyeri Orofasial Akut dan Stres pada Pasien Trauma Oromaksilofasial

Skripsi  

Hubungan antara Aktivitas Fungsional Rahang dengan Kuantitas Nyeri Orofasial Akut dan Stres pada Pasien Trauma Oromaksilofasial


Pendahuluan: Nyeri orofasial, stres, dan gangguan aktivitas rahang umum dijumpai pada pasien trauma oromaksilofasial. Bedasarkan berbagai penelitian ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    IBM1-48014801 617.605 Sha HJatinangor (IBM)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Kedokteran Gigi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    617.605 Sha H
    Penerbit FKG Unpad : FKG UNPAD JATINANGOR.,
    Deskripsi Fisik
    xiv, 68 hlm,; illus; 29x21 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    160110150051
    Klasifikasi
    617.605
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Pendahuluan: Nyeri orofasial, stres, dan gangguan aktivitas rahang umum dijumpai pada pasien trauma oromaksilofasial. Bedasarkan berbagai penelitian sebelumnya, masih terdapat pro dan kontra mengenai hubungan antara nyeri dan stres dengan perubahan pada aktivitas motorik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fungsional rahang dengan nyeri orofasial akut dan stres pada pasien trauma oromaksilofasial. Metode: Sampel penelitian adalah 25 pasien trauma oromaksilofasial (12 pria, 13 wanita) di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) Kota Bandung yang memenuhi kriteria ekslusi dan inklusi. Nyeri orofasial akut dievaluasi dengan Numeric rating scale (NRS), kadar alfa amilase saliva sebagai indikator stres diukur dengan cocorometer, dan aktivitas fungsional rahang dievaluasi dengan kuesioner aktivitas fungsional rahang dan otot fasial. Data dianalisis dengan uji korelasi Pearson dan Spearman menggunakan aplikasi analisis statistik. Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan dan sedang (p=0.002, r=0.599) antara aktivitas fungsional rahang dan nyeri orofasial akut dan tidak terdapat hubungan yang signifikan (p=0.110) antara aktivitas fungsional rahang dengan stres. Pembahasan: Hubungan yang signifikan antara aktivitas fungsional rahang dengan nyeri orofasial akut pada penelitian ini mendukung teori Model Adaptasi Nyeri yang menjelaskan bahwa nyeri menyebabkan perubahan pada aktivitas otot agar pergerakannya terbatas dan melindungi sistem sensormotorik dari cedera lebih lanjut dan meningkatkan penyembuhan. Hubungan yang tidak signifikan antara aktivitas fungsional rahang dengan stres pada penelitian ini, sejalan namun juga bertentangan dengan berbagai penelitian sebelumnya. Simpulan: Aktivitas fungsional rahang memiliki hubungan yang signifikan dengan nyeri orofasial akut namun tidak memiliki hubungan dengan stres.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi