Skripsi
Konsentrasi Hambat Minimum Serta Konsentrasi Bunuh Minimum Klorheksidin Active Point dan Klorheksidin Gel Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis ATCC 29212 Secara In Vitro
Pendahuluan: Gigi yang mengalami infeksi pulpa terutama infeksi sekunder seringkali terdapat bakteri Enterococcus faecalis di dalam saluran akarnya. ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan ITMKG1-4826 4826 617.63 Sha K Jatinangor (itmkg) Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan -
Perpustakaan Fakultas Kedokteran GigiJudul Seri -No. Panggil 617.63 Sha KPenerbit FKG Unpad : Bandung, Indonesia., 2020 Deskripsi Fisik xii, 64 hlm; Ilus; 21x29,5 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN 160110160070Klasifikasi 617.63Tipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Sarah Shafira (Author) -
Pendahuluan: Gigi yang mengalami infeksi pulpa terutama infeksi sekunder seringkali terdapat bakteri Enterococcus faecalis di dalam saluran akarnya. Penggunaan medikamen intra kanal yang memiliki kemampuan bakteriostatik dan bakterisid seperti klorheksidin gel dan klorheksidin active point diperlukan dalam perawatan saluran akar. Pemberian klorheksidin gel dan klorheksidin active point harus diberikan dengan dosis yang tepat supaya tidak memberikan efek samping, sehingga perlu dilakukan uji konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi bunuh minimum (KBM). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui KHM dan KBM klorheksidin active point dan gel Metode: Uji konsentrasi hambat minimum dan konsentrasi bunuh minimum dengan metode microdilution menggunakan microplate 96 well dan disubkultur ke Mueller Hinton Agar (MHA) dalam cawan petri untuk konfirmasi pertumbuhan koloni. Hasil data diolah menggunakan uji statistik Kruskal Wallis dan uji lanjut. Hasil: KHM klorheksidin active point sebesar 1,25% dan klorheksidin gel sebesar 0,5% sedangkan KBM nya sebesar 2,5% dan 1%. Pembahasan: Klorheksidin gel maupun klorheksidin active point dengan konsentrasi rendah dapat menghambat pertumbuhan E. faecalis dengan berikatan bersama membran dinding sel bakteri yang bermuatan negatif sehingga molekul potassium dan fosfor keluar dari sel dan replikasinya terhenti sedangkan konsentrasi tinggi dapat membunuh bakteri dengan cara terikatnya molekul positif dari CHX dengan molekul negatif membran dinding sel bakteri sehingga permeabilitas membran sel meningkat yang akhirnya sitoplasma sel akan lisis. Klorheksidin active point memiliki konsentrasi lebih besar dalam menghambat dan membunuh bakteri tersebut karena sulitnya ion klorheksidin untuk lepas dari point yang rigid. Simpulan: Konsentrasi minimum klorheksidin active point dalam menghambat Enterococcus faecalis sebesar 1,25% dan klorheksidin gel pada konsentrasi 0,5%. Konsentrasi minimum klorheksidin active point untuk membunuh E. faecalis pada konsentrasi 2,5% dan klorheksidin gel pada konsentrasi 1%. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.