Skripsi
Prevalensi Lesi Mukosa Oral pada Remaja Usia 12-15 Tahun
Pendahuluan: Remaja merupakan periode peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang rentan mengalami masalah kesehatan, salah satunya kesehatan ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan IPM1-4821 4821 616.31 Nur P Jatinangor (ipm) Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan -
Perpustakaan Fakultas Kedokteran GigiJudul Seri -No. Panggil 616.31 Nur PPenerbit FKG Unpad : Bandung, Indonesia., 2020 Deskripsi Fisik xiii, 98 hlm; Ilus; 21x29,5 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN 160110160052Klasifikasi 616.31Tipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Anna Nurshofa (Author) -
Pendahuluan: Remaja merupakan periode peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang rentan mengalami masalah kesehatan, salah satunya kesehatan mukosa mulut, yaitu munculnya lesi mukosa oral (Oral Mucosal Lesion [OML]). OML merupakan suatu perubahan abnormal pada warna, aspek permukaan, adanya pembengkakan, atau hilangnya integritas pada permukaan mukosa mulut. Adanya OML pada remaja dapat mengganggu kualitas hidup dan memengaruhi tingkat produktivitasnya di masa yang akan datang sehingga prevalensi OML perlu diketahui sebagai deteksi dini untuk tindakan preventif dan penunjang penelitian lanjutan. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah non-eksperimental, deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Dilakukan pemeriksaan klinis rongga mulut dan wawancara pada remaja usia 12─15 tahun di SMPN 1 Jatinangor Sumedang. Teknik pengambilan sampel ialah purposive sampling dengan menggunakan rumus Slovin. Hasil: Prevalensi lesi mukosa oral pada remaja usia 12─15 tahun adalah sebesar 72,99%. OML lebih dominan terjadi pada laki-laki (74,80%), rentang usia 12─ -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.