Skripsi
Gambaran Klinis Lesi Oral pada Penderita Asma Bronkial yang Menggunakan Obat Inhalasi
Pendahuluan:Terapi inhalasi telah menjadi perawatan utama untuk pasien asma bronkial. Penelitian membuktikan tidak semua obat yang diinhalasi sampai ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan Faal1 - 4852 4852 612 Vie G Jatinangor (Faal) Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan -
Perpustakaan Fakultas Kedokteran GigiJudul Seri -No. Panggil 612 Vie GPenerbit FKG Unpad : FKG UNPAD JATINANGOR., 2020 Deskripsi Fisik xiv, 90 hlm; ilus,; 21 X 30 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN 160110160112Klasifikasi 612Tipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Audrey Amber Vieri (Author) -
Pendahuluan:Terapi inhalasi telah menjadi perawatan utama untuk pasien asma bronkial. Penelitian membuktikan tidak semua obat yang diinhalasi sampai ke organ target, tapi sebagian besar terdeposit di rongga mulut dan menyebabkan imunosupresan lokal serta penurunan sekresi saliva. Hal tersebut berkaitan erat dengan sejumlah efek samping pada rongga mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran klinis dan persentase terjadinya lesi oral pada pasien asma bronkial yang menggunakan obat inhalasi. Metode:Penelitian ini dilakukan pada 30 pasien asma bronkial yang menggunakan obat inhalasi minimal 1 tahun, tidak memiliki penyakit sistemik lain, tidak menggunakan gigi tiruan dan alat ortodonti. Mukosa oral subjek diamati dan keberadaan lesi oral dicatat. Hasil: Plak (73.3%), fisur (36.7%), atrofi (30%), pigmentasi (3.3%), bula (3.3%), dan ptekie (3.3%). Pembahasan: Keadaan imunosupresan lokal dan hiposalivasi menyebabkan mukosa oral rentan terhadap infeksi dan trauma. Plak merupakan lapisan putih kekuningan yang terbentuk akibat akumulasi debris atau infeksi kandida. Fisur merupakan variasi normal pada lidah, namun dapat menjadi salah satu tanda terjadinya hiposalivasi. Atrofi berupa area kemerahan dangkal yang diakibatkan oleh infeksi kandida dan gesekan mukosa yang kering sehingga menyebabkan kerusakan permukaan mukosa. Pigmentasi terjadi akibat berkurangnya saliva sebagai pelindung terhadap suhu. Bula dan ptekie berkaitan dengan kerusakan pembuluh darah. Simpulan: Plak merupakan lesi terbanyak yang ditemukan, diikuti oleh fisur, atrofi, pigmentasi, bula, dan ptekie. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.