Skripsi
Gambaran Proporsi Tinggi Wajah Berdasarkan Klasifikasi Maloklusi Angle pada Ras Deutro Melayu (Subjek Mahasiswa Program Studi Sarjana Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran)
Pendahuluan: Estetika dan keharmonisan wajah sangat erat kaitannya dengan proporsi komponen wajah yang selaras. Referensi proporsi tinggi wajah ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan Ort1 - 4898 4898 617.64 Ais G Jatinangor (Ortodonsia) Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan -
Perpustakaan Fakultas Kedokteran GigiJudul Seri -No. Panggil 617.64 Ais GPenerbit FKG Unpad : FKG UNPAD JATINANGOR., 2020 Deskripsi Fisik xvi, 93 hlm; ilus,; 21 X 30 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN 160110160164Klasifikasi 617.64Tipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Aulia Rohadatul Aisy (Author) -
Pendahuluan: Estetika dan keharmonisan wajah sangat erat kaitannya dengan proporsi komponen wajah yang selaras. Referensi proporsi tinggi wajah kelompok ras tertentu perlu diketahui oleh ortodontis dan ahli bedah untuk menciptakan perawatan yang secara estetik memuaskan terhadap demografis tempat individu tinggal. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi proporsi tinggi wajah adalah maloklusi yang juga merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut terbesar ketiga setelah karies dan gangguan periodontal. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode cross sectional yang dilakukan terhadap 116 orang mahasiswa ras Deutro Melayu Program Studi Sarjana Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. Hasil: Dari 116 sampel didapatkan bahwa kelompok maloklusi kelas I Angle mempunyai proporsi tinggi wajah atas dan bawah pada pria yaitu 46,74% dan 53,26% serta pada wanita yaitu 47,52% dan 52,48%. Kelompok maloklusi kelas II Angle wanita memiliki proporsi tinggi wajah atas dan tinggi wajah bawah yaitu 48,64% dan 51,54%. Kelompok maloklusi kelas III Angle mempunyai proporsi tinggi wajah atas dan bawah pada pria yaitu 45,31% dan 54,69% serta pada wanita yaitu 46,29% dan 53,71%. Pembahasan: Adanya perbedaan tinggi wajah pada kelompok maloklusi yang berbeda dapat disebabkan oleh rotasi pertumbuhan rahang. Individu dengan wajah pendek yang ditandai dengan proporsi tinggi wajah bawah yang lebih kecil dari normal mengalami forward rotation. Individu dengan wajah panjang yang ditandai dengan proporsi tinggi wajah bawah yang lebih besar mengalami backward rotation. Simpulan: Proporsi tinggi wajah atas terbesar berturut-turut terlihat pada kelompok maloklusi kelas II, I, dan III. Proporsi tinggi wajah bawah terbesar berturut-turut terlihat pada kelompok maloklusi kelas III, I, dan II. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.