Detail Cantuman

No image available for this title

Skripsi  

Uji Daya Antijamur Zat Aktif Curcumin Terhadap Pertumbuhan Candida albicans Isolat Blinis Pasien HIV/AIDS


Pendahuluan: Kandidiasis orofaringeal merupakan manifestasi awal infeksi HIV pada mukosa oral yang disebabkan oleh jamur spesies Candida albicans. ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    IPM1 - 48904890 616.31 Elg UJatinangor (IPM (OM))Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Kedokteran Gigi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    616.31 Elg U
    Penerbit FKG Unpad : FKG UNPAD JATINANGOR.,
    Deskripsi Fisik
    xv, 61 hlm; ilus,; 21 X 30 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    160110160113
    Klasifikasi
    616.31
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Pendahuluan: Kandidiasis orofaringeal merupakan manifestasi awal infeksi HIV pada mukosa oral yang disebabkan oleh jamur spesies Candida albicans. Antijamur untuk terapi kandidiasis oral pada penderita HIV/AIDS dapat diberikan antijamur sistemik yaitu flukonazol. Resistensi flukonazol Candida albicans isolat pada pasien HIV/AIDS sering terjadi, yang sebagian besar merupakan konsekuensi dari paparan flukonazol sebelumnya, terutama paparan berulang dan jangka panjang. Curcumin sebagai salah satu komponen aktif kunyit (Curcuma longa) dikenal memiliki efek antijamur. Tujuan: Mengetahui daya antijamur zat aktif Curcumin terhadap Candida albicans isolat klinis pasien HIV/AIDS. Metode: Uji daya antijamur zat aktif Curcumin dilihat dari nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Fungisid Minimum (KFM) dan flukonazol sebagai kontrol menggunakan metode mikrodilusi berdasarkan EUCAST E.Def 7.3.1. terhadap dua isolat klinis Candida albicans dan Candia albicans ATCC 10231. KHM adalah konsentrasi terendah agen antijamur yang menyebabkan penghambatan pertumbuhan C. albicans dengan perhitungan persen reduksi pertumbuhan jamur sebesar 50% (KHM50) dan 90% (KFM90). KFM adalah konsentrasi terendah agen antijamur dimana seluruh C. albicans dalam kultur terbunuh dengan persen reduksi 98-99.9% (KFM98-99.9) dan 100% (KFM100) Hasil: Hasil uji KHM Curcumin terhadap C. albicans isolat klinis pasien HIV-positif menunjukan nilai KHM50 berada pada rentang konsentrasi 2500-5000 μg/mL, dan nilai KHM50 C. albicans ATCC 1250-2500 μg/mL. Nilai KHM90 dan KFM98-99.9 Curcumin hanya ditunjukan pada C. albicans ATCC 10231. Nilai KHM50 flukonazol pada isolat C. albicans pasien no. 1 berada pada rentang konsentrasi 32-64 μg/mL dan nilai KHM50 C. albicans ATCC 16-32 μg/mL. Seluruh isolat C. albicans dikategorikan resisten terhadap flukonazol berdasarkan breakpoint EUCAST dan CLSI. Simpulan: Zat aktif Curcumin memiliki aktivitas fungistatik dan fungisid yang lemah terhadap C. albicans isolat klinis pasien HIV/AIDS.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi