Skripsi
Gambaran Klinis dan Faktor Predisposisi Exfoliative Cheilitis pada Pasien Rumah Sakit Gigi dan Mulut UNPAD
endahuluan: Exfoliative cheilitis (EC) adalah inflamasi kronis pada vermilion bibir yang ditandai dengan adanya hiperkeratosis, deskuamasi, eritema, ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan IPM1 - 4838 4838 616.31 Eva G Jatinangor (IPM (OM)) Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan -
Perpustakaan Fakultas Kedokteran GigiJudul Seri -No. Panggil 616.31 Eva GPenerbit FKG Unpad : FKG UNPAD JATINANGOR., 2020 Deskripsi Fisik xiv, 120 hlm; ilus,; 21 X 30 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN 160110150021Klasifikasi 616.31Tipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Alifah Evania (Author) -
endahuluan: Exfoliative cheilitis (EC) adalah inflamasi kronis pada vermilion bibir yang ditandai dengan adanya hiperkeratosis, deskuamasi, eritema, bahkan dapat terjadi hemoragik yang akhirnya menjadi krusta. Kondisi ini dapat menyebabkan keluhan bibir terasa terbakar/panas, sakit/perih, mengganggu pada saat makan, berbicara, dan tersenyum serta mengganggu penampilan. EC dikaitkan dengan faktor predisposisi, yaitu stres, kebiasaan parafungsional, dan stres disertai kebiasaan parafungsional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran klinis berdasarkan tingkat keparahannya dan faktor predisposisi EC pada pasien RSGM Unpad. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif cross sectional. Gambaran klinis EC ditentukan berdasarkan metode observasi lesi pada vermilion bibir dapat berupa tingkat keparahan ringan, sedang, dan berat. Sedangkan, faktor predisposisi EC ditentukan berdasarkan pengisian kuesioner Perceived Stress Scale (PSS) dan kebiasaan parafungsional pada 20 sampel. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran klinis dengan kategori ringan tidak ditemukan, kategori sedang ditemukan sebanyak 80%, dan kategori berat ditemukan sebanyak 20%. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner menunjukkan sampel yang mempunyai faktor predisposisi stres sebanyak 10%, faktor predisposisi stres disertai kebiasaan parafungsional sebanyak 90%, dan tidak ditemukan sampel dengan hanya faktor predisposisi kebiasaan parafungsional. Simpulan: Gambaran klinis yang ditemukan pada penelitian ini adalah tingkat keparahan sedang dan berat, dan yang paling banyak ditemukan yaitu tingkat keparahan sedang. Sedangkan, faktor predisposisi yang ditemukan pada penelitian ini adalah faktor predisposisi stres dan faktor predisposisi stres disertai kebiasaan parafungsional, dan yang paling banyak ditemukan yaitu faktor predisposisi stres disertai kebiasaan parafungsional dengan persentase yang sangat tinggi. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.