Skripsi
KORELASI ANTARA INTENSITAS NYERI OROFASIAL AKUT DAN KRONIS DENGAN TINGKAT STRES PENDERITA NYERI OROFASIAL DI KOTA BANDUNG
Pendahuluan: Nyeri orofasial diketahui memiliki keterkaitan dengan beberapa faktor psikologis. Meskipun demikian, belum banyak penelitian yang ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan IBM1 - 4965 4965 617.605 Sho K Jatinangor (IBM) Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan -
Perpustakaan Fakultas Kedokteran GigiJudul Seri -No. Panggil 617.605 Sho KPenerbit FKG Unpad : FKG UNPAD JATINANGOR., 2020 Deskripsi Fisik xvi, 84 hlm; ilus,; 21 X 30 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN 160110160116Klasifikasi 617.605Tipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab HANI AULIDIA SHOLIHAH (Author) -
Pendahuluan: Nyeri orofasial diketahui memiliki keterkaitan dengan beberapa faktor psikologis. Meskipun demikian, belum banyak penelitian yang mengevaluasi korelasi antara nyeri orofasial akut dan kronis dengan tingkat stres. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi korelasi antara intensitas nyeri orofasial akut serta kronis dengan tingkat stres penderita nyeri orofasial di kota Bandung. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan teknik potong lintang yang melibatkan 276 partisipan (59 laki-laki; 217 perempuan) dan tersebar di enam wilayah kota Bandung. Nyeri orofasial dievaluasi dengan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS), sedangkan tingkat stres dievaluasi menggunakan Distress Thermometer (DT) dan Perceived Stress Scale (PSS). Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan uji korelasi Spearman dengan menggunakan SPSS versi 23. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas nyeri orofasial akut (NRS) memiliki korelasi positif sedang (r=0,42) dan signifikan (p=0,00) ketika dihubungkan dengan tingkat stres penderita menggunakan DT, serta korelasi positif lemah (r=0,12) dan tidak signifikan (p=0,16) ketika dihubungkan dengan tingkat stres penderita menggunakan PSS. Sementara, intensitas nyeri orofasial kronis (NRS) diketahui memiliki korelasi positif lemah (r=0,28) dan tidak signifikan (p=0,12) ketika dihubungkan dengan stres (DT). Simpulan: Terdapat korelasi antara intensitas nyeri orofasial akut maupun kronis dengan tingkat stres penderita nyeri orofasial. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.