Detail Cantuman

Image of PERBEDAAN APLIKASI SILICONE GEL SHEET DENGAN MICROPOROUS PAPER TAPE DALAM PENCEGAHAN JARINGAN PARUT HIPERTROFIK PADA PASIEN PASCA OPERASI LABIOPLASTI

Thesis  

PERBEDAAN APLIKASI SILICONE GEL SHEET DENGAN MICROPOROUS PAPER TAPE DALAM PENCEGAHAN JARINGAN PARUT HIPERTROFIK PADA PASIEN PASCA OPERASI LABIOPLASTI


ABSTRAKCelah bibir merupakan defek lahir fasial yang paling umum terjadi dan perludilakukan terapi secara bedah. Tujuan utama operasi ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    TH- 782782 617.605 Ari PSekeloa (Bedah Mulut)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Kedokteran Gigi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    617.605 Ari P
    Penerbit PPDGS Bedah Mulut FKG Unpad : FKG UNPAD SEKELOA.,
    Deskripsi Fisik
    xx, 121 hlm; ilus; 21x30cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    160121150012
    Klasifikasi
    617.605
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • ABSTRAKCelah bibir merupakan defek lahir fasial yang paling umum terjadi dan perludilakukan terapi secara bedah. Tujuan utama operasi pada celah bibir adalah untuk mengembalikan fungsi makan dan berbicara serta dapat diterima secara estetis. Terjadinya jaringan parut hipertrofik merupakan konsekuensi penyembuhan luka termasukpadapascalabioplasti. Manajemen jaringan parut menggunakan silicongel sheet(SGS)dan microporous paper tape(MPT)merupakan pilihan yang umum digunakan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaanaplikasi SGSdanMPTdalam mencegah pembentukan jaringan parut hipertrofik pada pascalabioplasti. Penelitian ini dilakukan pada 30 pasien dengan celah bibir unilateral komplit yang telah di labioplasti menggunakan teknik Millard pada September 2018 hingga September 2019 di RSGMUnpaddan Yayasan Celah Bibir dan Langit-langit Bandung menggunakan metode eksperimental kuasi. Seluruh pasiendibagi menjaditiga kelompok secara acak, Kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan, kelompok perlakuan I yang mendapatkan aplikasi SGS,serta kelompok perlakuan II yang mendapatkan aplikasiMPT. Evaluasi jaringan parut hipertrofik dilakukan dengan parameter subjektif Vancouver Scar Scale(VSS) dan parameter objektif menggunakan perangkat lunak Image-J. Pengambilan data dilakukan pada hari ke-7 pascaoperasi dan hari ke-30 pascaoperasi. Seluruh data yang terkumpul dievaluasi menggunakan uji t berpasangan dan uji Annova. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa aplikasi SGS dan MPT dapat mencegah jaringan hipertrofik (p
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi