Detail Cantuman

Image of PERBEDAAN ESTHETIC LINE (E-LINE) METODE RICKETTS PADA PASIEN MALOKLUSI SKELETAL KELAS III SEBELUM DAN SETELAH PERAWATAN BEDAH ORTOGNATI

Thesis  

PERBEDAAN ESTHETIC LINE (E-LINE) METODE RICKETTS PADA PASIEN MALOKLUSI SKELETAL KELAS III SEBELUM DAN SETELAH PERAWATAN BEDAH ORTOGNATI


Pendahuluan : Maloklusi skeletal kelas III merupakan kelainan dentoskeletal yang kompleks dan
dianggap salah satu kasus maloklusi yang paling ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    TH-863863 617.64 Had PSekeloa (ortodonti)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Kedokteran Gigi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    617.64 Had P
    Penerbit PPDGS Ortodontk FKG Unpad : FKG UNPAD SEKELOA.,
    Deskripsi Fisik
    xiv, 61 hlm; ilus; 21x30cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    160321170003
    Klasifikasi
    617.64
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Pendahuluan : Maloklusi skeletal kelas III merupakan kelainan dentoskeletal yang kompleks dan
    dianggap salah satu kasus maloklusi yang paling sulit perawatannya terutama pada pasien yang sudah
    melewati tumbuh kembang atau tidak dapat dirawat dengan perawatan kamuflase ortodonti, sehingga
    memerlukan perawatan ortodonti disertai dengan bedah ortognati untuk memberikan hasil yang
    terbaik. Analisis Ricketts Esthetic Line (E-line) digunakan untuk melihat perubahan pada jaringan
    lunak setelah bedah ortognati. Tujuan Penelitian : Untuk mengukur perbedaan jaringan lunak bibir
    pada maloklusi skeletal kelas III sebelum dan setelah bedah ortognati pada satu ataupun dua rahang,
    dan mengukur perbedaan jaringan lunak bibir pada maloklusi skeletal kelas III setelah bedah ortognati
    pada satu ataupun dua rahang dengan nilai normal analisis Ricketts Esthetic Line (E-line). Bahan dan
    metode : Penelitian ini bersifat deskriptif analitis komparatif. Sampel penelitian berupa rontgen
    sefalometri lateral sebelum dan setelah perawatan bedah ortognati dengan pembedahan satu ataupun
    dua rahang, dari 8 pasien dengan maloklusi skeletal kelas III yang menjalani bedah ortognati di
    bagian Bedah Mulut RSGM UNPAD Bandung. Analisis sefalometri diuji dengan uji t berpasangan
    untuk melihat perbedaan jaringan lunak bibir sebelum dan setelah bedah ortognati, dan uji t satu
    sampel untuk melihat perbedaan jaringan lunak bibir setelah bedah ortognati dengan nilai standar
    normal analisis Ricketts Esthetic Line (E-line). Hasil : Terdapat perbedaan yang signifikan hasil
    analisis jaringan lunak bibir atas dan bawah terhadap Esthetic line (E-Line) sebelum dan setelah bedah
    ortognati berdasarkan analisis Ricketts Esthetic Line (E-line) dan terdapat perbedaan yang signifikan
    hasil analisis jaringan lunak bibir atas terhadap Esthetic line (E-Line) setelah bedah ortognati terhadap
    nilai standar normal analisis Ricketts Esthetic Line (E-line), namun tidak terdapat perbedaan yang
    signifikan hasil analisis jaringan lunak bibir bawah terhadap Esthetic line (E-Line) setelah bedah
    ortognati terhadap nilai standar normal analisis Ricketts Esthetic Line (E-line).

    Simpulan : Bedah ortognati dapat merubah profil wajah secara signifikan pada kasus maloklusi
    skeletal kelas III.

    Kata kunci : Maloklusi skeletal kelas III, bedah ortognati, analisis Ricketts Esthetic Line (E-line).











    Pendahuluan : Maloklusi skeletal kelas III merupakan kelainan dentoskeletal yang kompleks dan
    dianggap salah satu kasus maloklusi yang paling sulit perawatannya terutama pada pasien yang sudah
    melewati tumbuh kembang atau tidak dapat dirawat dengan perawatan kamuflase ortodonti, sehingga
    memerlukan perawatan ortodonti disertai dengan bedah ortognati untuk memberikan hasil yang
    terbaik. Analisis Ricketts Esthetic Line (E-line) digunakan untuk melihat perubahan pada jaringan
    lunak setelah bedah ortognati. Tujuan Penelitian : Untuk mengukur perbedaan jaringan lunak bibir
    pada maloklusi skeletal kelas III sebelum dan setelah bedah ortognati pada satu ataupun dua rahang,
    dan mengukur perbedaan jaringan lunak bibir pada maloklusi skeletal kelas III setelah bedah ortognati
    pada satu ataupun dua rahang dengan nilai normal analisis Ricketts Esthetic Line (E-line). Bahan dan
    metode : Penelitian ini bersifat deskriptif analitis komparatif. Sampel penelitian berupa rontgen
    sefalometri lateral sebelum dan setelah perawatan bedah ortognati dengan pembedahan satu ataupun
    dua rahang, dari 8 pasien dengan maloklusi skeletal kelas III yang menjalani bedah ortognati di
    bagian Bedah Mulut RSGM UNPAD Bandung. Analisis sefalometri diuji dengan uji t berpasangan
    untuk melihat perbedaan jaringan lunak bibir sebelum dan setelah bedah ortognati, dan uji t satu
    sampel untuk melihat perbedaan jaringan lunak bibir setelah bedah ortognati dengan nilai standar
    normal analisis Ricketts Esthetic Line (E-line). Hasil : Terdapat perbedaan yang signifikan hasil
    analisis jaringan lunak bibir atas dan bawah terhadap Esthetic line (E-Line) sebelum dan setelah bedah
    ortognati berdasarkan analisis Ricketts Esthetic Line (E-line) dan terdapat perbedaan yang signifikan
    hasil analisis jaringan lunak bibir atas terhadap Esthetic line (E-Line) setelah bedah ortognati terhadap
    nilai standar normal analisis Ricketts Esthetic Line (E-line), namun tidak terdapat perbedaan yang
    signifikan hasil analisis jaringan lunak bibir bawah terhadap Esthetic line (E-Line) setelah bedah
    ortognati terhadap nilai standar normal analisis Ricketts Esthetic Line (E-line).

    Simpulan : Bedah ortognati dapat merubah profil wajah secara signifikan pada kasus maloklusi
    skeletal kelas III.

    Kata kunci : Maloklusi skeletal kelas III, bedah ortognati, analisis Ricketts Esthetic Line (E-line).











    Pendahuluan : Maloklusi skeletal kelas III merupakan kelainan dentoskeletal yang kompleks dan
    dianggap salah satu kasus maloklusi yang paling sulit perawatannya terutama pada pasien yang sudah
    melewati tumbuh kembang atau tidak dapat dirawat dengan perawatan kamuflase ortodonti, sehingga
    memerlukan perawatan ortodonti disertai dengan bedah ortognati untuk memberikan hasil yang
    terbaik. Analisis Ricketts Esthetic Line (E-line) digunakan untuk melihat perubahan pada jaringan
    lunak setelah bedah ortognati. Tujuan Penelitian : Untuk mengukur perbedaan jaringan lunak bibir
    pada maloklusi skeletal kelas III sebelum dan setelah bedah ortognati pada satu ataupun dua rahang,
    dan mengukur perbedaan jaringan lunak bibir pada maloklusi skeletal kelas III setelah bedah ortognati
    pada satu ataupun dua rahang dengan nilai normal analisis Ricketts Esthetic Line (E-line). Bahan dan
    metode : Penelitian ini bersifat deskriptif analitis komparatif. Sampel penelitian berupa rontgen
    sefalometri lateral sebelum dan setelah perawatan bedah ortognati dengan pembedahan satu ataupun
    dua rahang, dari 8 pasien dengan maloklusi skeletal kelas III yang menjalani bedah ortognati di
    bagian Bedah Mulut RSGM UNPAD Bandung. Analisis sefalometri diuji dengan uji t berpasangan
    untuk melihat perbedaan jaringan lunak bibir sebelum dan setelah bedah ortognati, dan uji t satu
    sampel untuk melihat perbedaan jaringan lunak bibir setelah bedah ortognati dengan nilai standar
    normal analisis Ricketts Esthetic Line (E-line). Hasil : Terdapat perbedaan yang signifikan hasil
    analisis jaringan lunak bibir atas dan bawah terhadap Esthetic line (E-Line) sebelum dan setelah bedah
    ortognati berdasarkan analisis Ricketts Esthetic Line (E-line) dan terdapat perbedaan yang signifikan
    hasil analisis jaringan lunak bibir atas terhadap Esthetic line (E-Line) setelah bedah ortognati terhadap
    nilai standar normal analisis Ricketts Esthetic Line (E-line), namun tidak terdapat perbedaan yang
    signifikan hasil analisis jaringan lunak bibir bawah terhadap Esthetic line (E-Line) setelah bedah
    ortognati terhadap nilai standar normal analisis Ricketts Esthetic Line (E-line).

    Simpulan : Bedah ortognati dapat merubah profil wajah secara signifikan pada kasus maloklusi
    skeletal kelas III.

    Kata kunci : Maloklusi skeletal kelas III, bedah ortognati, analisis Ricketts Esthetic Line (E-line).
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi