Thesis
EVALUASI HUBUNGAN PERUBAHAN SUDUT I-NA DENGAN TINGGI PUNCAK TULANG ALVEOLAR EMPAT GIGI INSISIF RAHANG ATAS SESUDAH PERAWATAN ORTODONTI PADA KASUS RETRAKSI EMPAT GIGI ANTERIOR
Pendahuluan : Perawatan ortodonti cekat dengan retraksi gigi anterior rahang atas
dapat menyebabkan penurunan tinggi puncak tulang alveolar. ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan TH-865 865 617.64 Feb E Sekeloa (ortodonti) Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan -
Perpustakaan Fakultas Kedokteran GigiJudul Seri -No. Panggil 617.64 Feb EPenerbit PPDGS Ortodontk FKG Unpad : FKG UNPAD SEKELOA., 2021 Deskripsi Fisik xi, 57 hlm; ilus; 21x30cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN 160321170005Klasifikasi 617.64Tipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Riri Febrina -
Pendahuluan : Perawatan ortodonti cekat dengan retraksi gigi anterior rahang atas
dapat menyebabkan penurunan tinggi puncak tulang alveolar. Besarnya retraksi
empat gigi insisif rahang atas dapat dinilai dengan mengukur sudut I-NA. Kaitan
antara besarnya retraksi dengan perubahan tinggi puncak tulang alveolar perlu
dievaluasi. Metode : Metode penelitian ini adalah penelitian analitik komparatif
yang melihat hubungan antara perubahan sudut I-NA dengan tinggi puncak tulang
alveolar empat gigi insisif rahang atas sesudah perawatan ortodonti pada kasus
retraksi empat gigi anterior. Sampel pada penelitian ini berjumlah 38 sampel.
Pengukuran tinggi puncak tulang alveolar dilakukan pada gambaran radiografi
panoramik digital dengan menggunakan software Image J dan plugin dari Preus.
Perubahan sudut I-NA didapatkan dari analisis sefalometri metode Steiner pada
rekam medik. Hasil : Hasil analisis t-test berpasangan memperlihatkan bahwa
tinggi puncak tulang alveolar empat gigi insisif rahang atas sesudah perawatan
ortodonti pada kasus retraksi empat gigi anterior mengalami perubahan signifikan
(p0,05). Simpulan : Tinggi puncak tulang alveolar empat gigi insisif rahang atas
mengalami penurunan yang signifikan sesudah perawatan ortodonti pada kasus
retraksi empat gigi anterior. Perubahan sudut I-NA tidak berhubungan tinggi
puncak tulang alveolar empat gigi insisif rahang atas.
Kata kunci : tinggi puncak tulang alveolar, sudut I-NA, software Image J, retraksi
gigi anterior rahang atas, ortodonti cekat.
iv
ABSTRAK
Pendahuluan : Perawatan ortodonti cekat dengan retraksi gigi anterior rahang atas
dapat menyebabkan penurunan tinggi puncak tulang alveolar. Besarnya retraksi
empat gigi insisif rahang atas dapat dinilai dengan mengukur sudut I-NA. Kaitan
antara besarnya retraksi dengan perubahan tinggi puncak tulang alveolar perlu
dievaluasi. Metode : Metode penelitian ini adalah penelitian analitik komparatif
yang melihat hubungan antara perubahan sudut I-NA dengan tinggi puncak tulang
alveolar empat gigi insisif rahang atas sesudah perawatan ortodonti pada kasus
retraksi empat gigi anterior. Sampel pada penelitian ini berjumlah 38 sampel.
Pengukuran tinggi puncak tulang alveolar dilakukan pada gambaran radiografi
panoramik digital dengan menggunakan software Image J dan plugin dari Preus.
Perubahan sudut I-NA didapatkan dari analisis sefalometri metode Steiner pada
rekam medik. Hasil : Hasil analisis t-test berpasangan memperlihatkan bahwa
tinggi puncak tulang alveolar empat gigi insisif rahang atas sesudah perawatan
ortodonti pada kasus retraksi empat gigi anterior mengalami perubahan signifikan
(p0,05). Simpulan : Tinggi puncak tulang alveolar empat gigi insisif rahang atas
mengalami penurunan yang signifikan sesudah perawatan ortodonti pada kasus
retraksi empat gigi anterior. Perubahan sudut I-NA tidak berhubungan tinggi
puncak tulang alveolar empat gigi insisif rahang atas.
Kata kunci : tinggi puncak tulang alveolar, sudut I-NA, software Image J, retraksi
gigi anterior rahang atas, ortodonti cekat. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.