Detail Cantuman

Image of PERBEDAAN EFEKTIVITAS METODE PEMBERIAN 
EKSTRAK MENGKUDU (Morinda citrifolia) DENGAN 
KUNYIT (Curcuma longa L) PADA ANGIOGENESIS 
KARSINOMA SEL SKUAMOSA MELALUI PENILAIAN 
RASIO SEL ENDOTEL DAN IMUNOEKSPRESI  
VON WILLEBRAND FACTOR 
(Studi Eksperimental pada Mus musculus yang diinduksi DMBA)

Thesis  

PERBEDAAN EFEKTIVITAS METODE PEMBERIAN EKSTRAK MENGKUDU (Morinda citrifolia) DENGAN KUNYIT (Curcuma longa L) PADA ANGIOGENESIS KARSINOMA SEL SKUAMOSA MELALUI PENILAIAN RASIO SEL ENDOTEL DAN IMUNOEKSPRESI VON WILLEBRAND FACTOR (Studi Eksperimental pada Mus musculus yang diinduksi DMBA)


Pendahuluan : Karsinoma sel skuamosa (KSS) berasal dari epitel permukaan yang
mengalami displasia. Mengkudu (Morinda citrifolia) dan Kunyit ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    TH-852852 617.605 Kar PSekeloa (Bedah Mulut)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Kedokteran Gigi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    617.605 Kar P
    Penerbit PPDGS Bedah Mulut FKG Unpad : FKG UNPAD SEKELOA.,
    Deskripsi Fisik
    xv, 128 hlm; ilus; 21x30cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    160121170003
    Klasifikasi
    617.605
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Pendahuluan : Karsinoma sel skuamosa (KSS) berasal dari epitel permukaan yang
    mengalami displasia. Mengkudu (Morinda citrifolia) dan Kunyit (Curcuma longa
    L) memiliki potensi anti-angiogenesis dengan menghambat pertumbuhan pembuluh
    darah yang mendukung pertumbuhan sel kanker dan merupakan terapi alternatif
    karena memiliki efek samping minimal. Tujuan: Untuk menganalisis perbedaan
    efektivitas anti-angiogenik dari variasi metode pemberian ekstrak mengkudu dan
    kunyit pada model KSS. Metode : Penelitian eksperimental murni dilakukan pada
    mencit Mus musculus yang diinduksi DMBA. Populasi sampel dibedakan menjadi
    5 kelompok berdasarkan jenis dan metode pemberian terapi. Penilaian dilakukan
    berdasarkan variabel rasio endotel dan imunoekspresi von Willebrand Factor
    (vWF). Hasil: Hasil uji beda dengan kelompok kontrol, penurunan rasio endotel
    terjadi pada pemberian mengkudu sebelum dan sesudah terjadinya kanker (p-value
    0,05) dan pemberian mengkudu sesudah terjadinya kanker (p-value 0,005);
    penurunan imunoekspresi vWF terjadi pada pemberian mengkudu sebelum dan
    sesudah terjadinya kanker (p-value 0,02), pemberian mengkudu sesudah terjadinya
    kanker (p-value 0,002) serta pemberian kunyit sesudah terjadinya kanker (p-value
    0,03). Pada metode pemberian sesudah terjadinya kanker, mengkudu lebih efektif
    dibanding kunyit dalam menurunkan rasio endotel (p-value 0,004) dan
    imunoekspresi vWF (p-value 0,004). Simpulan: Pemberian ekstrak mengkudu
    sesudah terjadinya kanker efektivitasnya paling baik sebagai anti angiogenik pada
    model KSS.

    Kata Kunci : Karsinoma sel skuamosa (KSS), mengkudu, kunyit, DMBA, mencit,
    vWF, rasio endotel

  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi