Detail Cantuman

No image available for this title

Manuscript  

Perbedaan Flexural Strength antara Campuran Semen Portland Putih Indonesia-Bismuth Oxide-Urethane Dimethacrylate dan Resin-Modified Calcium Silicate


Pendahuluan: Perawatan Indirect pulp capping telah menunjukkan
keberhasilan dalam perawatan karies profunda. Mineral trioxide aggregate ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    IKG1 - 5151 617.63 Sho PJatinangor (Konservasi Gigi)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Kedokteran Gigi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    617.63 Sho P
    Penerbit FKG Unpad : FKG UNPAD JATINANGOR.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    160110170084
    Klasifikasi
    617.63
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Pendahuluan: Perawatan Indirect pulp capping telah menunjukkan
    keberhasilan dalam perawatan karies profunda. Mineral trioxide aggregate (MTA)
    telah direkomendasikan menjadi bahan yang efektif untuk pulp capping, tetapi
    material ini memiliki beberapa kekurangan. TheraCal LC merupakan resinmodified calcium silicate-based yang dikembangkan untuk memperbaiki
    kekurangan MTA. Salah satu sifat penting pada material pulp capping adalah
    flexural strength, yaitu kemampuan material utuk bertahan dari deformasi
    permanen. Beberapa penelitian menunjukkan karakteristik serupa antara semen
    portland putih (SPP) dan MTA, tetapi perbedaan kualitas bahan mentah SPP dapat
    memengaruhi potensinya sebagai bahan pulp capping. Penelitian ini bertujuan
    untuk mencari nilai flexural strength SPPI-Bi2O3-UDMA dan TheraCal LC serta
    menganalisis perbedaan nilainya. Metode: Eksperimental murni pada laboratorium
    dengan jumlah 32 sampel yang terbagi menjadi 4, yaitu kelompok A (Campuran
    SPPI-Bi2O3-UDMA), B (Campuran SPPI-Bi2O3-UDMA direndam ringer lactate),
    C (TheraCal LC), D (TheraCal LC direndam ringer lactate). Nilai flexural strength
    diuji berdasarkan ISO 4049. Data dianalisis menggunakan ANAVA diikuti uji post
    hoc dengan t independent Hasil: Rata-rata nilai flexural strength kelompok A,
    kelompok B, kelompok C, dan kelompok D adalah 77,260; 80,200; 48,525 dan
    17,579. Berdasarkan ANAVA data antar kelompok signifikan dengan p-value
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi