Thesis
Perbedaan Tanda-tanda Gangguan Sendi Temporomandibula pada Korps Penerbang, Korps Paskhas, dan Korps Pendukung di TNI Angkatan Udara
Pendahuluan : Prajurit angkatan udara menjalani latihan militer yang intensif dan
disiplin untuk mencapai kompetensinya. Tekanan fisik ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan TH- 861 861 617.605 Man T Sekeloa (Bedah Mulut) Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan -
Perpustakaan Fakultas Kedokteran GigiJudul Seri -No. Panggil 617.605 Man TPenerbit PPDGS Bedah Mulut FKG Unpad : FKG UNPAD SEKELOA., 2021 Deskripsi Fisik xix, 139 hlm; ilus; 21x30cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN 160121160010Klasifikasi 617.605Tipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Basaria Manurung -
Pendahuluan : Prajurit angkatan udara menjalani latihan militer yang intensif dan
disiplin untuk mencapai kompetensinya. Tekanan fisik maupun mental yang
berlebihan yang dapat mengganggu sistem stomatognati diantaranya fungsi sendi
temporomandibula. Kelainan pada sendi temporomandibula meliputi gangguan
yang terjadi pada sistem mastikasi yang menggambarkan kondisi klinis dari sendi
temporomandibula, otot-otot pengunyahan, dan struktur sekitarnya. Tujuan
Penelitian : untuk menganalisis tanda-tanda gangguan TMJ pada prajurit TNI AU.
Metodologi : Subjek penelitian adalah 39 orang prajurit militer TNI AU yang
sedang melaksanakan pemeriksaan kesehatan berkala di Lakespra dr Saryanto yang
telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode cross sectional. Data penelitian diperoleh dari pemeriksaan klinis
yang meliputi palpasi otot fasial, palpasi TMJ, auskultasi TMJ, dan pergerakan
mandibula ke arah vertikal dan horizontal. Analisa statistik menggunakan IBM
SPSS V23.0 statistical software dengan uji statistik One way Anova, Kruskal wallis
dan Mann whitney test. Hasil Penelitian : Ketiga kelompok memiliki tanda-tanda
gangguan TMJ dengan proporsi yang berbeda. Korps Paskhas memiliki persentase
kelainan tertinggi pada pemeriksaan palpasi otot, palpasi TMJ, dan auskultasi TMJ
masing-masing sebesar 23%, 23%, dan 53,85%. Sedangkan korps Penerbang
memiliki kelainan yang paling banyak pada pemeriksaan pergerakan mandibula,
sebesar 92%. Hasil statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada
pemeriksaan auskultasi TMJ. Namun pada pemeriksaan palpasi otot, palpasi TMJ,
dan pergerakan mandibula tidak ditemukan adanya perbedaan yang bermakna pada
ketiga kelompok. Simpulan : latihan dan beban fisik yang berat pada korps Paskhas
dapat mempengaruhi otot pengunyahan dan menimbulkan mikrotrauma sehingga
menimbulkan gangguan TMJ.
Kata sandi : Kelainan sendi temporomandibula, latihan militer, TNI Angkatan
Udara -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.