Detail Cantuman

Image of Efektifitas Ekstrak Batang Pisang Mauli (Musa acuminata) Terhadap Penyembuhan Alveolar Osteitis Pasca Pencabutan Gigi (Studi Eksperimental pada Tikus Sprague Dawley)

Thesis  

Efektifitas Ekstrak Batang Pisang Mauli (Musa acuminata) Terhadap Penyembuhan Alveolar Osteitis Pasca Pencabutan Gigi (Studi Eksperimental pada Tikus Sprague Dawley)


Pendahuluan: Alveolar osteitis atau dry socket merupakan salah satu komplikasi pencabutan
gigi yang biasa terjadi. Pilihan obat yang ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    TH-857857 617.605 Nur ESekeloa (Bedah Mulut)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Kedokteran Gigi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    617.605 Nur E
    Penerbit PPDGS Bedah Mulut FKG Unpad : FKG UNPAD SEKELOA.,
    Deskripsi Fisik
    xV, 81 hlm; ilus; 21x30cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    160121170008
    Klasifikasi
    617.605
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Pendahuluan: Alveolar osteitis atau dry socket merupakan salah satu komplikasi pencabutan
    gigi yang biasa terjadi. Pilihan obat yang digunakan dalam perawatan alveolar osteitis selama
    ini adalah pasta iodoform. Beberapa laporan kasus telah ditemukan kasus efek samping dari
    penggunaan iodoform. Penggunaan bahan obat herbal dapat menjadi alternatif dengan tujuan
    mengurangi resiko efek samping, murah dan mudah didapat. Salah satunya batang pisang
    Mauli yang telah digunakan masyarakat Indonesia sejak lama sebagai bahan pengobatan dalam
    penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi ekstrak batang pisang
    Mauli terhadap penyembuhan alveolar osteitis dengan mengamati luasan fibroblas dan jumlah
    osteoblas. Metode: Dua puluh empat tikus Sprague Dawley yang diinduksi alveolar osteitis
    secara random dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok KN tidak diberikan perlakuan apapun,
    kelompok KI diberi perlakuan irigasi dan aplikasi pasta iodoform dua kali sehari dan kelompok
    KM dilakukan irigasi dan aplikasi ekstrak batang pisang Mauli dua kali sehari selama 7 dan 14
    hari. Kemudian dilakukan pemeriksaan luasan fibroblas dan penghitungan jumlah osteoblas.
    Data luasan fibroblas menggunakan analisis oneway anova dengan uji lanjut LSD (Least
    Significant Difference), sedangkan pada jumlah osteoblas dilakukan analisa menggunakan
    analisis Kruskal-Wallis dengan uji lanjut Mann-Whitney untuk mengetahui perbedaan kontrol
    positif pasta iodoform dan kelompok ekstrak batang pisang Mauli. Hasil: Hasil analisis data
    menunjukkan hari ke-7 tidak terdapat perbedaan luasan fibroblas pada ekstrak batang pisang
    Mauli (Musa acuminata) dibandingkan pasta iodoform (signifikan p0,127>0,05), sedangkan
    pada hari ke-14 terdapat perbedaan luasan fibroblas (p0,009
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi