Detail Cantuman

No image available for this title

Manuscript  

Gambaran Pemakaian Antibiotik Pasca Ekstraksi Gigi oleh Dokter Gigi di Wilayah Kota Bandung


Pendahuluan: Tindakan ekstraksi gigi merupakan salah satu tindakan bedah mulut yang sering
menggunakan antibiotik dalam prosedurnya. ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    IBM1 - 7777 617.605 Sha GJatinangor (IBM)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Kedokteran Gigi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    617.605 Sha G
    Penerbit FKG Unpad : FKG UNPAD JATINANGOR.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    160110170122
    Klasifikasi
    617.605
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Pendahuluan: Tindakan ekstraksi gigi merupakan salah satu tindakan bedah mulut yang sering
    menggunakan antibiotik dalam prosedurnya. Antibiotik diberikan sebagai bentuk terapi atau
    pencegahan infeksi pasca tindakan ekstraksi. Studi menunjukan adanya penggunaan antibiotik
    secara tidak rasional yang dilakukan oleh dokter gigi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
    mengetahui gambaran pemakaian antibiotik pasca ekstraksi gigi oleh dokter gigi di Kota
    Bandung. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan
    cross sectional menggunakan kuesioner. Sampel pada penelitian ini adalah dokter gigi umum dan
    spesialis di Kota Bandung. Penelitian ini diikuti oleh 296 dengan menggunakan proportionate
    stratified random sampling. Hasil: Antibiotik yang paling sering digunakan pada pasien pasca
    ekstraksi sederhana adalah Amoksisilin 500 mg (83,1%) dan Klindamisin 300 mg (24,3%).
    Durasi antibiotik yang paling banyak diberikan adalah 5 hari (46,2%). Penelitian ini menemukan
    adanya peresepan antibiotik pada tindakan ekstraksi gigi sederhana akar tunggal (54,9%) dan
    akar jamak. (39,2%), pulpitis irreversible (15,2%), serta pulpitis reversible (2%) Simpulan:
    Sebagian kecil dokter gigi di wilayah Kota Bandung masih memberikan antibiotik pada kondisi
    yang tidak memerlukan antibiotik, seperti pada tindakan pasca ekstraksi gigi sederhana, pulpitis
    irreversible, serta pulpitis reversible. Antibiotik berspektrum luas lebih sering diresepkan
    dengan tujuan untuk mencegah infeksi. Oleh karena itu, pemberian antibiotik pasca ekstraksi gigi
    sederhana dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi pasien, diagnosis, dan tingkat
    kesulitan pencabutan.
    Kata Kunci: Antibiotik, ekstraksi gigi, dokter gigi, kota bandung
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi